Dorong Diversifikasi Energi, ESDM Imbau Optimalkan Pemanfaatan Gas
Senin, 13 Maret 2017 - Dibaca 3208 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
Nomor: 00036.Pers/04/SJI/2017
Tanggal: 13 Maret 2017
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
Nomor: 00036.Pers/04/SJI/2017
Tanggal: 13 Maret 2017
Dorong Diversifikasi Energi, ESDM Imbau Optimalkan Pemanfaatan Gas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengimbau kepada seluruh Kementerian, BUMN, dan para stakeholders untuk mengoptimalkan pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG). Imbauan ini bertepatan dengan gelaran site tour & roadshow kendaraan berbasis BBG di Lapangan Parkir IRTI, Monas pada hari Senin (13/3). Acara ini dipelopori oleh Asosiasi Perusahaan CNG Indonesia (APCGI).
"Kami memiliki komitmen yang kuat dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional melalui Program Konversi BBM ke BBG," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengawali sambutannya.
Pemerintah secara serius telah menyiapkan program mengenai diversifikasi energi sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
"Kebijakan tersebut diharapkan dapat mewujudkan kemandirian energi dan ketahanan energi nasional serta mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan," jelas Wamen Arcandra.
Meningkatnya kebutuhan energi di sektor transportasi menjadi tantangan besar bagi Kementerian ESDM guna mencari solusi sebagai pengganti bahan bakar fosil. "Kami tidak ingin selamanya hanya bergantung pada penyediaan energi berupa minyak bumi. Penggunaan gas bisa menjadi terobosan karena energi tersebut lebih ramah lingkungan," ungkap Wamen ESDM.
Sejak tahun 2000 hingga 2016, jumlah kendaraan yang menggunakan BBM di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, rata-rata +- 13% per tahun. Bahkan, pertumbuhan jumlah kendaraan di kota-kota besar di Indonesia melampaui angka tersebut.
"Pertumbuhan kendaraan lebih dari dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi kita. Ini menjadi sinyal kita bahwa kebutuhan BBM didominasi kebutuhan transportasi. Makanya, konversi BBM ke BBG adalah sebuah prioritas," jelas Wamen Arcandra.
Guna mendukung pertumbuhan tersebut, sejak pertama kali dicanangkan sebagai program nasional hingga tahun 2017, Pemerintah berhasil membangun 46 unit SPBG melalui dana APBN disamping sejumlah 22 unit SPBG yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kita sudah mempunyai infrastruktur SPBG yang cukup untuk melayani klaster konsumen kendaraan bermotor di wilayah Jabodetabek, Kota Surabaya, Palembang dan Balikpapan," kata Wamen ESDM.
APCGI bersama Association Natural Gas Vehicles Association (ANGVA), PT Pertamina, dan PT Gas Negara berkomitmen mendukung upaya Pemerintah dalam mendorong pemanfaatan gas di sektor transportasi.
"Asosiasi siap mendukung program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan gas untuk transportasi," pungkas Ketua Umum APCNGI, Robbi Sukardi.
"Kami memiliki komitmen yang kuat dalam rangka mewujudkan ketahanan energi nasional melalui Program Konversi BBM ke BBG," kata Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengawali sambutannya.
Pemerintah secara serius telah menyiapkan program mengenai diversifikasi energi sesuai dengan amanat Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional.
"Kebijakan tersebut diharapkan dapat mewujudkan kemandirian energi dan ketahanan energi nasional serta mendukung pembangunan nasional secara berkelanjutan berdasarkan prinsip keadilan, berkelanjutan dan berwawasan lingkungan," jelas Wamen Arcandra.
Meningkatnya kebutuhan energi di sektor transportasi menjadi tantangan besar bagi Kementerian ESDM guna mencari solusi sebagai pengganti bahan bakar fosil. "Kami tidak ingin selamanya hanya bergantung pada penyediaan energi berupa minyak bumi. Penggunaan gas bisa menjadi terobosan karena energi tersebut lebih ramah lingkungan," ungkap Wamen ESDM.
Sejak tahun 2000 hingga 2016, jumlah kendaraan yang menggunakan BBM di Indonesia dari tahun ke tahun terus meningkat, rata-rata +- 13% per tahun. Bahkan, pertumbuhan jumlah kendaraan di kota-kota besar di Indonesia melampaui angka tersebut.
"Pertumbuhan kendaraan lebih dari dua kali lipat dari pertumbuhan ekonomi kita. Ini menjadi sinyal kita bahwa kebutuhan BBM didominasi kebutuhan transportasi. Makanya, konversi BBM ke BBG adalah sebuah prioritas," jelas Wamen Arcandra.
Guna mendukung pertumbuhan tersebut, sejak pertama kali dicanangkan sebagai program nasional hingga tahun 2017, Pemerintah berhasil membangun 46 unit SPBG melalui dana APBN disamping sejumlah 22 unit SPBG yang dibangun oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Kita sudah mempunyai infrastruktur SPBG yang cukup untuk melayani klaster konsumen kendaraan bermotor di wilayah Jabodetabek, Kota Surabaya, Palembang dan Balikpapan," kata Wamen ESDM.
APCGI bersama Association Natural Gas Vehicles Association (ANGVA), PT Pertamina, dan PT Gas Negara berkomitmen mendukung upaya Pemerintah dalam mendorong pemanfaatan gas di sektor transportasi.
"Asosiasi siap mendukung program pemerintah dalam mendorong pemanfaatan gas untuk transportasi," pungkas Ketua Umum APCNGI, Robbi Sukardi.
Kepala Biro Komunikasi,
Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama
Sujatmiko
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama
Sujatmiko (08128016414)
Bagikan Ini!