Gempa Bumi Baratdaya Sukabumi Pagi Ini, Dirasakan Hingga Bandung Dan Jakarta

Monday, 12 June 2017 - Dibaca 4750 kali

JAKARTA - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ego Syahrial pagi ini, Senin (12/6) menginformasikan kepada esdm.go.id telah terjadi gempa bumi di 179 km baratdaya Kota Sukabumi. Gempa dengan kekuatan 6,3 SR tersebut terjadi pada pukul 06:15:07 WIB dan dapat dirasakan oleh masyarakat Kota Bandung, Pelabuhan Ratu dan Pangalengan dengan Intensitas II - III MMI (Modified Mercalli Intensity), di Kota Bogor II MMI dan di Kota Jakarta I-II MMI.

"Telah terjadi gempa bumi hari Senin, 12 Juni 2017, pukul 06:15:07 WIB. Menurut BMKG, pusat gempa bumi berada pada koordinat 8.36?LS dan 106.18? BT dengan magnitudo 6.3 SR pada kedalaman 10 km berjarak 179 km barat daya Kota Sukabumi. Berdasarkan GFZ, pusat gempa bumi berada pada koordinat 8.25?LS dan 106.17 ? BT dengan magnitudo 5.7 Mw dan kedalaman 66 km," ujar Ego.

Daerah yang terlanda gempa bumi menurut Ego, disusun oleh endapan aluvial pantai, endapan aluvial sungai, endapan rombakan gunungapi dan batuan sedimen tersier yang sebagian telah mengalami pelapukan. Batuan sedimen berumur tersier yang mengalami pelapukan dan endapan Kuarter pada umumnya bersifat urai, lepas, belum kompak (unconsolidated), dan memperkuat efek goncangan gempabumi, sehingga rawan terhadap gempa bumi.

Mengenai penyebab gempa Ego menjelaskan, berdasarkan posisi sumber gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Berdasarkan laporan masyarakat, guncanan gempa bumi dirasakan di Kota Bandung, Pelabuhan Ratu dan Pangalengan dengan Intensitas II - III MMI (Modified Mercalli Intensity), di Kota Bogor II MMI dan di Kota Jakarta I-II MMI. Hingga tanggapan ini dibuat belum ada laporan kerusakan ataupun korban jiwa yang disebabkan gempa bumi ini. Gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena walaupun berpusat di laut, namun energinya tidak cukup kuat untuk menyebabkan dislokasi bawah laut yang dapat memicu tsunami.

Selanjutnya Kepala Badan Geologi merekomendasikan, masyarakat dihimbau untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari petugas BPBD setempat. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. "Masyarakat agar tetap waspada dengan kejadian gempa bumi susulan, yang diharapkan berkekuatan lebih kecil," tutup Ego. (SF)