Kesiapan dan Kecukupan Pasokan Listrik untuk Dukung Pengembangan Kendaraan Listrik

Thursday, 5 September 2019 - Dibaca 1087 kali

Kapasitas dan sebaran distribusi listrik nasional sudah siap mendukung penggunaan mobil listrik. Beberapa wilayah cadangan daya listrik juga siap menampung tambahan lonjakan daya. Demikian disampaikan Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Wanhar dalam Seminar Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019, Rabu (4/9/2019), di Balai Kartini, Jakarta.

"Kami fokus ke masalah keselamatan dan standardisasi. Inilah supporting kami di infrastruktur SPKLU (stasiun pengisian kendaraan listrik umum-red), di antaranya mengenai keselamatan, sertifikasi, kesesuaian dengan standar, yang paling penting adalah izin dan tarif listrik," ujar Wanhar. Wanhar melanjutkan, SPKLU wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan. Sertifikasi instalasi SPKLU dilakukan oleh Lembaga Inspeksi Teknik, dan kesesuaian standar produk SPKLU oleh Lembaga Sertifikasi Produk.

Pemerintah memberikan insentif baik fiskal maupun nonfiskal untuk mendorong pengembangan kendaraan bermotor listrik di Indonesia yang tertuang Perpres Nomor 55/2019. PT PLN (Persero) juga telah menyiapkan program insentif untuk pelanggan rumah tangga yang menggunakan kendaraan bermotor listrik, dengan memberikan diskon tarif dasar listrik ataupun gratis tambah daya/sambungan baru oleh PLN.

Skema bisnis SPKLU yang digagas PLN dibagi menjadi dua, yakni Company Owned Company Operate (COCO) dan Private Owned Private Operate (POPO). Dengan skema COCO, SPKLU dimiliki oleh PLN dan PLN langsung menjual listrik ke end user. Skema POPO dibedakan menjadi dua, yakni yang membutuhkan Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (IUPTL) dan non-IUPTL. Skema POPO yang harus memiliki IUPTL artinya SPKLU dimiliki oleh partner. PLN menjual listrik ke partner, kemudian partner menjual listrik ke end user. Skema POPO non-IUPTL artinya SPKLU dimiliki oleh partner, dan partner menjual atas nama PLN.

Selain paparan dari Wanhar, seminar dengan tema "Kesiapan Infrastruktur Mobil Listrik" ini juga menghadirkan pembicara dari Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Perindustrian, dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

c-WhatsApp%20Image%202019-09-05%20at%201


IEMS 2019 merupakan ajang pameran khusus kendaraan bermotor listrik pertama di Indonesia. Acara ini digelar oleh BPPT dan Majalah Transportasi Indonesia dengan tajuk "Electric Vehicle for Smart Transportation".

"Acara ini mempunyai misi untuk menggugah kesadaran masyarakat bahwa penggunaan kendaraan yang bersifat ramah lingkungan sudah sepatutnya mendapat tempat di masyarakat," ujar Kepala BPPT Hammam Riza.

Sekitar 45 exhibitor IEMS 2019 hadir untuk memamerkan teknologi dan produk kendaraan listrik. Peserta pameran berasal dari kementerian, badan usaha milik negara (BUMN), akademisi, dan industri komponen pendukung. Pameran ini juga diikuti oleh pelaku industri otomotif yang berasal dari Jepang, Tiongkok, dan negara-negara Eropa, serta menghadirkan produk-produk dalam negeri. (AMH)