Mendorong Pemanfaatan EBT Sekaligus Menjaga Energi Trilemma

Friday, 2 November 2018 - Dibaca 2887 kali

Pemerintah berkomitmen mendorong peningkatan pemanfaatan EBT sekaligus tetap menjaga keseimbangan dari Energy Trilemma. Selain itu pemerintah mengajak partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan sektor ketenagalistrikan sehingga dapat mengakomodasi semua potensi kebutuhan energi primer yang akan dikembangkan dan dijaga keberlanjutannya.

Hal tersebut merupakan inti dari keynote speech yang disampaikan oleh Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrikan Hendra Iswahyudi pada acara Infraenergy Conference, Jumat (2/11). Acara ini merupakan rangkaian pameran Indonesia Infrastructure Week (IIW 2018) yang dilaksanakan di JI Expo Kemayoran. Tema yang diangkat dalam seminar ini adalah Renewable Energy as National Priority Program In Meeting Indonesia Energy Needs.

Dalam kesempatan tersebut Hendra memaparkan Arah Kebijakan untuk Pembangkit Tenaga Listrik, antara lain dengan menjaga keseimbangan supply and demand serta keandalan sistem, serta menurunkan Biaya Pokok Penyediaan Pembangkitan (BPP) melalui pemanfaatan sumber energi primer setempat. Ia juga mengungkapkan beberapa kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan pencapaian target porsi EBT dalam bauran energi (energy mix) pembangkitan tenaga listrik sekitar 23% pada tahun 2025.

Kebijakan lain yang terus didorong pemerintah adalah pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menggunakan Clean Coal Technology (CCT) dengan boiler Super Critical (SC) dan Ultra Super Critical (USC) untuk PLTU dengan kelas kapasitas >= 300 MW. Pengembangan PLTG/GU/MG/MGU di sistem kecil lebih diarahkan untuk menggunakan konsep pembangkit platform (bukan barge) dengan moda transportasi gas milk and run.

"Prioritas utama yang harus dikembangkan oleh PT PLN (Persero) adalah pembangkit load follower dan peaker serta pembangkit untuk daerah perdesaan dan daerah Terdepan, Terluar, dan Tertinggal atau 3T" ujar Hendra.

Dalam kesempatan tersebut Hendra juga menyampaikan beberapa hal terkait Tiga Transformasi Grid Edge, Kebijakan dan Rencana Pengembangan Pemanfaatan EBT pada pembangkit listrik, serta tantangan dan pengembangan Pembangkit Tenaga Listrik berbasis EBT. Hendra menyampaikan pula kebijakan untuk mempercepat pengembangan EBT untuk pembangkit listrik, diantaranya mendesain ulang paradigma peraturan, pemerataan infrastruktur, mendefinisikan ulang kebutuhan konsumen, serta merangkul model bisnis.
Seusai memberikan keynote speech, Hendra mengunjungi booth Kementerian ESDM dalam pameran IIW 2018. (PSJ)