ICP Februari 2019 Naik Jadi US$ 61,31 per Barel

Wednesday, 6 March 2019 - Dibaca 1713 kali

Jakarta, Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia bulan Februari 2019 mencapai US$ 61,31 per barel, naik sebesar US$ 4,76 per barel dari US$ 56,55 per barel pada bulan sebelumnya.

Sementara ICP SLC bulan Februari 2019 mencapai US$ 62,42 per barel, naik sebesar sebesar US$ 4,96 per barel dari US$ 57,46 per barel pada Januari 2019.

Tim Harga Minyak Indonesia menyatakan, perkembangan harga rata-rata minyak mentah utama di pasar internasional pada bulan Februari 2019 dibandingkan Januari 2019 mengalami kenaikan:
- Dated Brent naik sebesar US$ 4,57 per barel dari US$ 59,46 per barel menjadi US$ 64,03 per barel.
- WTI (Nymex) naik sebesar US$ 3,43 per barel dari US$ 51,55 per barel menjadi US$ 54,98 per barel.
- Basket OPEC naik sebesar US$ 5,01 per barel dari US$ 58,74 per barel menjadi US$ 63,75 per barel.
- Brent (ICE) naik sebesar US$ 4,19 per barel dari US$ 60,24 per barel menjadi US$ 64,43 per barel.

Kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional diakibatkan oleh beberapa faktor yaitu respon positif pasar atas kondisi pasokan minyak mentah:
a. Tingkat kepatuhan yang tinggi negara-negara OPEC dan beberapa negara Non-OPEC dalam mengimplementasikan pengurangan produksi minyak mentah.
b. Pernyataan Arab Saudi terkait rencana pengurangan produksi minyak mentah menjadi sebesar 9,8 juta bph di bulan Maret 2019.
c. Produksi minyak mentah dari Lapangan Safaniyah di Arab Saudi, lapangan minyak mentah offshore terbesar di dunia dengan kapasitas produksi lebih dari 1 juta barel per hari, mengalami penurunan produksi akibat terpotongnya main power cable.

Selain itu, respon positif pasar atas potensi berakhirnya perang dagang antara Amerika Serikat dan China setelah kedua negara melakukan pertemuan kembali.

Kenaikan juga lantaran berdasarkan publikasi OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) bulan Februari 2019:
a. Pasokan minyak mentah global di bulan Januari 2018 turun sebesar 1,03 juta bph dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 99,32 juta bph.
b. Pasokan minyak mentah OPEC di bulan Januari 2018 turun sebesar 797 ribu bph dibandingkan pasokan bulan sebelumnya menjadi sebesar 30,806 juta bph.

Penyebab lainnya adalah Energy Information Administration (EIA) melaporkan :
a. Turunnya stok gasoline AS pada bulan Februari 2019 sebesar 2,5 juta barel menjadi sebesar 254,9 juta barel dibandingkan stok gasoline AS pada bulan Januari 2019.
b. Turunnya stok distillate AS pada bulan Februari 2019 sebesar 2,9 juta barel menjadi sebesar 138,4 juta barel dibandingkan stok distillate AS pada bulan Januari 2019.

Sedangkan untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh:
a. Meningkatnya permintaan produk minyak mentah dari India.
b. Berlanjutnya kebijakan stimulus ekonomi di China untuk mendorong pertumbuhan ekonomi negara tersebut. (TW)