Tahun Depan, 78.000 SR Jargas Bakal Dibangun

Thursday, 12 October 2017 - Dibaca 1739 kali

Jakarta, Untuk mengurangi subsidi LPG serta memberikan energi yang bersih serta murah bagi masyarakat, Pemerintah terus membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas). Pada tahun 2018, akan dibangun 78.000 sambungan rumah (SR) di 17 kabupaten/kota.

Jumlah ini, menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Ego Syahrial, Rabu (11/10), turun dari target semula yaitu 118.000 SR karena keterbatasan anggaran serta adanya program-program prioritas lainnya yang juga menjadi perhatian Pemerintah.

"Tadinya kan sekitar 100 ribuan. Tapi akan ada program prioritas juga karena kita harus menggencarkan EBTKE, sumur bor, segala macam sehingga yang tadinya 118.000 dan di 20 kota, menjadi 17 kota dan 78.000 SR," papar Ego.

Revisi ini membuat pencapaian target roadmap juga sulit tercapai. Ego memaparkan, saat ini jargas yang terbangun baru 24% dari target 1,9 juta SR pada tahun 2019. Meski demikian, diharapkan hingga 2019 pembangunan dapat mencapai 40% dari target.

Pembangunan jargas telah dilakukan sejak tahun 2009. Hingga saat ini, telah terbangun 185.991 sambungan rumah (SR) di 14 provinsi meliputi 26 kabupaten/kota. Keterbatasan anggaran Pemerintah membuat pembangunan jargas dilakukan secara bertahap. Untuk itulah, Pemerintah juga mendorong badan usaha untuk membangun jargas rumah tangga sehingga semakin banyak masyarakat yang menikmati energi yang bersih dan pasokan juga terjamin 24 jam. Selain itu, kebutuhan gas bumi yang dibutuhkan untuk jargas juga kecil. Untuk pasokan gas bumi di bawah 1 MMSCFD, dapat mengaliri sekitar 6.000 SR.

Pada tahun 2017, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dan PT PGN (Persero) Tbk akan melaksanakan pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 59.809 SR di 10 Kabupaten/Kota yaitu: Kota Pekanbaru 3.270 SR), Musi Banyuasin (6.031 SR), Kabupaten Muara Enim (4.785 SR), Kabupaten PALI (5.375 SR), Kota Bontang (8.000 SR), Kota Bandar Lampung (10.321 SR), Kabupaten Mojokerto (5.101 SR), Kota Mojokerto (5.000 SR), Kota Samarinda (4.500 SR) dan Rusun PUPR Kemayoran (7.426 SR). (TW)