Kementerian ESDM Bagikan 471 Paket Perdana Konverter Kit Bagi Nelayan Kecil di Kecamatan Labuhan Haji

Monday, 6 November 2017 - Dibaca 1999 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 00145.Pers/04/SJI/2017

Tanggal: 6 November 2017

Kementerian ESDM Bagikan 471 Paket Perdana Konverter Kit Bagi Nelayan Kecil di Kecamatan Labuhan Haji

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ego Syahrial, mewakili Menteri ESDM Ignasius Jonan, hari Senin (6/11), membagikan 471 Paket Perdana Konverter Kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk Kapal Perikanan Bagi Nelayan Kecil di Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pembagian yang dilaksanakan di Pelabuhan Labuhan Haji ini merupakan bagian dari 2.000 unit paket Perdana Konverter kit yang dialokasikan untuk Kabupaten Lombok Timur.

"Salah satu tugas Pemerintah adalah mengurus infrastruktur, seperti jaringan gas rumah tangga, pembagian pipa transmisi, konversi minyak tanah ke LPG, serta hari ini paket perdana konverter kit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil," ungkap Ego.

Ego menjelaskan, selain program BBM Satu Harga, konversi BBM ke LPG bagi nelayan merupakan tindakan nyata dari Program Nawacita yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Ini adalah salah satu program Nawacita yang paling nyata selain BBM Satu Harga, yang langsung mengena ke masyarakat, tanpa embel-embel, tanpa pencitraan. Langsung ke masyarakat. Ini untuk mensejahterakan masyarakat," tegas Ego.

Sebelumnya, pada tahun 2016 Pemerintah telah mendistribusikan 5.473 unit paket perdana konverter kit di 10 Kota/Kabupaten pada 5 Provinsi. Sementara untuk tahun 2017, akan dilaksanakan pembagian sebanyak 17.081 unit paket perdana konverter kit di 28 Kabupaten/Kota, termasuk di Kabupaten Lombok Timur sejumlah 2.000 paket.

"Kabupaten Lombok Timur mendapatkan jatah yang terbesar dari seluruh kabupaten yang ada di Indonesia," imbuh Ego.

Berdasarkan data rata rata-rata nelayan yang telah menggunakan LPG sebagai bahan bakar, terjadi penghematan yang cukup signifikan bagi nelayan jika dibandingkan menggunakan BBM.

"Setelah kami membagikan di beberapa kabupaten/kota, secara rata-rata kalau nelayan memancing 10 jam, menggunakan BBM harganya Rp.6.450 dan rata-rata butuh 7 liter. Artinya nelayan perlu mengeluarkan sekitar Rp.45.150. Dengan LPG, hanya cukup 1 tabung, dengan harga Rp17000 - Rp.18.000, sehingga bisa berhemat sebanyak Rp.27.500 per hari. Kalau dalam sebulan melaut sebanyak 25 hari, Berhemat hampir Rp.700.000 per bulan. Bisa hemat lebih dari 50%," terang Ego.

Salah satu upaya pemerintah untuk mewujudkan ketahanan energi adalah dengan diversifikasi energi, yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan, dalam hal ini adalah energi bersih. Program konversi BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG-LPG) adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi tersebut.

Anggota Komisi VII DPR RI, Kurtubi menjelaskan bahwa program konversi memiliki tujuan untuk mensejahterakan nelayan, untuk itu Komisi VII DPR RI mendukung penuh program yang manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat.

"Pertama, program ini mendorong diversifikasi energi. Kedua, menuju penggunaan energi yang lebih bersih. Ketiga, membantu meningkatkan kesejahteraan nelayan. Dengan mesin yang menggunakan LPG dibanding BBM, sudah terbukti, di berbagai daerah yang sudah dikonversi, menggunakan LPG biayanya menjadi lebih murah, cukup signifikan dengan jumlah jam yang sama di tengah laut. Ini jelas meningkatkan kesejahteraan nelayan. Karena biaya lebih murah, ada 2 tabung (gas LPG 3kg), melaut bisa lebih jauh, diharapkan hasil tangkapan meningkat," ujar Kurtubi.

Sementara itu, Wakil Bupati Lombok Timur, Khairul Warisin mengungkapkan bahwa Kabupaten Lombok Timur adalah salah satu kabupaten dengan penduduk terbesar di NTB, mayoritas mata pencahariannya adalah petani dan nelayan. Untuk itu dirinya menilai para nelayan perlu diberikan bantuan. Program konversi BBM ke LPG bagi nelayan ini telah diajukan oleh Pemerintah kabupaten Lombok Timur sejak 2016 lalu.

"Dapat kami informasikan, dulu awal tahun 2016 kami membuat surat kepada Kementerian Perikanan, supaya nelayan-nelayan kami di Lombok Timur ini yang jumlahnya sangat banyak dapat diberikan bantuan mesin. Mesin yang kami harapkan dulu adalah mesin ketinting dan mesin tempel. Tetapi baru awal tahun ini terjawab bahwa yang dulu minta 2.300 mesin, alhamdulillah dapat 2.000 mesin. Mesin yang kita dapatkan ini lebih bagus dari yang kita minta. Kita dapat mesin yang pakai LPG," ujar Khairul.

Khairul juga mengungkapkan bahwa tahun ini telah mengusulkan tambahan konverter kit sebanyak 1.600 paket. "InsyaAllah tahun depan kita akan terima," lanjut Khairul.

Pembagian paket perdana konversi BBM ke BBG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil di Kabupaten Lombok Timur telah dilakukan sejak 4 Oktober lalu. Hingga tanggal 4 November 2017, sebanyak 1.438 paket di 5 wilayah kecamatan telah dibagikan, yaitu Kecamatan Pringgabaya (228 paket), Kecamatan Sambelia (244 paket), Kecamatan Jerowaru (160 paket), dan Kecamatan Keruak (realisasi 806 dari 897 paket). Ditargetkan pada 18 November nanti, sebanyak 2.000 unit paket konversi ini terdistribusi seluruhnya.

Paket perdana konverter kit ini terdiri dari mesin kapal, konverter kit serta pemasangannya, dan tabung khusus LPG beserta isinya.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan

Informasi Publik, dan Kerja Sama

Dadan Kusdiana

Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama

Dadan Kusdiana (08121002705)

Ikuti linimasa kami di:

Facebook: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Twitter: @KementerianESDM

Instagram: @kesdm

Share This!