Perkembangan Aktifitas G. Kelud, dan G. Soputan

Monday, 29 October 2007 - Dibaca 4782 kali

Menurut Kepala Badan Geologi, Bambang Dwiyanto, dari hasil pengamatan petugas pos pengamatan gunung api pada ke dua gunung api di atas, berdasarkan data kegempaan dan pengamatan visual tanggal 25 Oktober 2007 hingga tanggal 26 Oktober 2007, untuk G. Kelud tercatat terjadi 12 kali gempa vulkanik dalam, 14 kali gempa tektonik jauh, 7 kali gempa vulkanik dangkal, 21 kali gempa tremor dan 1 kali gempa tektonik lokal. Secara visual tidak ada asap di atas kawah dengan suhu udara anatar 18o C - 25o C dan kelembaban antara 67% - 86%, sedangkan temperatur ait kawah tercatat berkisar antara 36.8o C hingga 36.4o C untuk permukaan, 36.4o C, kedalaman 10 meter dan 38.8o C dan kedalaman 15 meter 38,8o C, sedangkan pengukuran secara deformasi (EDM dan Tilmeter) masih menunjukkan adanya fluktuasi yang mempunyai kecenderungan proses inflasi di sekitar G. Kelud.

G. Soputan menunjukkan, terjadi 78 kali gempa guguran dengan amplituda maksimum antara 4 - 20 mm dengan lama gempa antara 5 - 75 detik, terjadi pula gempa tremor menerus dengan amplituda maksimum 5 - 49 mm. Pengamatan visual teramati leleran lahar mengarah ke Barat dengan jarak luncur 500 - 600 meter dan teramati asap putih tipis - sedang dengan ketinggian kurang dari 100 - 200 meter dari puncak.

Berdasarkan aktifitas ke dua gunung api di atas, Kepala Badan Geologi merekomendasikan masyarakat di sekitar gunung untuk tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab. Untuk G. soputan masyarakat yang bermukim dan tinggal dalam radius 6 Km dari puncak untuk tidak khawatir dan panik terhadap kejadian peningkatan guguran lava dan hembusan asap, abu, hujan abu, dilarang melakukan pendakian dan camping ground sedangkan untuk G. Kelud direkomendasikan agar penduduk yang berada dalam radius 10 km dari puncak untuk segera mengungsi, menutup tempat penampungan air dan sumber air lainnya agar terlindung dari debu vulkanik, memakai masker penutup hidung dan penutup mata. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Propinsi Jawa Timur (SATKORLAK PB) dan Pemerintah Kabupaten sekitar G. Kelud (SATLAK PB) terkait dengan aktifitas G. Kelud.

Share This!