Wamen ESDM: Tantangan Harus Dijawab dengan Inovasi Teknologi

Thursday, 20 April 2017 - Dibaca 1099 kali

JAKARTA - Pengelolaan dan pemerataan akses energi, khususnya di wilayah terluar, terdepan dan terpencil (3T) di Indonesia Bagian Timur menjadi suatu tantangan tersendiri bagi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam mewujudkan energi berkeadilan. Kondisi ini harus bisa diselesaikan dengan pemanfataan inovasi dan teknologi yang tepat sesuai karakteristik daerah tersebut.

"Tantangan itu harus dijawab oleh inovasi teknologi," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat menjadi keynote speaker pada acara Bimasena Energy Security Dialogue, Mewujudkan Program Nawa Cita, di Jakarta, Kamis (20/4).

Wamen Arcandra juga menyampaikan, merujuk pada pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, ada beberapa hal yang dapat dipahami dalam menyikapi pengelolaan energi sebagaimana yang sudah dicanangkan oleh para pendiri Bangsa. Mulai dari kemandirian dalam pengelolaannya oleh putra-putri Indonesia, hingga pemanfaatan yang sebesar-besarnya untuk kebutuhan dalam negeri.

"Menurut hemat saya, ada semangat yang harus sama-sama kita dorong dalam menyikapi pasal 33 UUD 1945. Pertama, sumber daya alam tersebut harus dikelola oleh putra putri Bangsa Indonesia. Kedua, pendanaan untuk pengelolaan sumber daya alam harus dilakukan secara mandiri. Ketiga, teknologi yang digunakan adalah teknologi yang diciptakan Bangsa Indonesia. Terakhir, hasil dari sumber daya alam agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kebutuhan dalam negeri," ungkap Wamen Arcandra.

Hingga saat ini, lanjut Wamen ESDM, ada kesenjangan yang besar untuk mencapai kondisi ideal tersebut. Untuk itu, seluruh elemen masyarakat harus bahu membahu untuk menghilangkan kesenjangan tersebut. "Tugas kita sekarang, semua komponen bangsa harus bersatu untuk menutup gap tersebut," tegas Arcandra. Ia juga menekankan bahwa dalam hal teknologi jangan hanya berhenti pada perjanjian saja, namun harus dapat diimplementasikan di lapangan.

Acara Bimasena Energy Security Dialogue ini bertujuan untuk membuka komunikasi yang lebih intensif antara Pemerintah pusat dan daerah, investor, produsen listrik swasta dan mitra internasional untuk berkontribusi terhadap target kelistrikan 100% di seluruh wilayah indonesia. Tampak hadir dalam acara ini mantan Menteri ESDM, Prof Subroto, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani, Direktur Perencanaan Korporat PLN Nike Widyawati dan Rektor Universitas Pertahanan, Letjen TNI Dr I Wayan Midhio M.Phil. (DOY)

Share This!