Menteri Jonan Lantik 17 Pejabat Struktural KESDM

Friday, 12 July 2019 - Dibaca 3589 kali

Jakarta, Sebanyak 17 pejabat struktural di lingkungan Kementerian ESDM, Jumat (12/7), dilantik dan diambil sumpahnya oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan. Pejabat yang dilantik ini terdiri dari 2 Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), 4 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II), 8 Pejabat Administrator (Eselon III) dan 3 Pejabat Pengawas (Eselon IV).

Pejabat Eselon I yang dilantik dan diambil sumpahnya, antara lain Dr. Ir. Djoko Siswanto, M.B.A., sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN). Sembari menunggu Dirjen Migas yang baru ditetapkan, Djoko Siswanto merangkap jabatan sebagai Pelaksana Tugas Dirjen Migas.

Selain Djoko Siswanto, dilantik pula Dr. Ir. Saleh Abdurrahman, M.Sc., sebagai Staf Ahli Bidang Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, Luh Nyoman Puspa Dewi, S.E., M.M., sebagai Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi pada Direktorat Jenderal EBTKE.

Noor Arifin Muhammad, S.T., M.SIE dilantik sebagai Inspektur III pada Inspektorat Jenderal KESDM, Mustika Pertiwi, S.T. M.M., dilantik sebagai Kepala Biro Umum pada Sekjen Dewan Energi Nasional., serta Ir. Sugeng Mujiyanto, M.Sc., M.Env.Eng.Sc., sebagai Kepala Biro Fasilitasi Kebijakan Energi dan Persidangan pada Sekjen Dewan Energi Nasional.

Sementara Pejabat Administrator dan Pengawas di lingkungan Ditjen Migas yang dilantik adalah Roosriani, S.H., sebagai Kepala Subdirektorat Penyimpanan Minyak dan Gas Bumi., Wahyudi Akbari, S.T., M.Ak., sebagai Kepala Subdirektorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi serta Ir. Ike Widayanti, M.M., sebagai Kepala Subbagian Tata Usaha.

Menteri ESDM dalam kesempatan ini mengatakan, dari 17 pejabat tersebut, 6 diantaranya merupakan promosi serta sisanya merupakan mutasi. Khusus untuk mutasi, menurut Jonan, merupakan hal biasa dan dilakukan antara lain karena tuntutan zaman.

Sebagai pihak yang mendapat amanat dari negara, kata Jonan, dirinya harus bertanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dam negara.

"Sumpahnya (jabatan) itu salah satunya untuk meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara. Kalau tidak pas menurut saya, ya (pejabat) saya pindah. Supaya pas. Belum tentu orangnya tidak bisa, tapi kebutuhan zamannya berubah. Kalau kebutuhan zaman berubah, ya kita sendiri harus berubah," ujarnya.

Jabatan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi selanjutnya akan dilelang. Untuk sementara, Djoko Siswanto masih akan merangkap jabatan.

"Mulai besok, saya sudah minta Sekjen ESDM untuk menyiapkan seleksi terbuka untuk Dirjen Migas. Tapi selama proses seleksi, Djoko Siswanto tetap merangkap sebagai Dirjen Migas. Jadi kerjanya dua," ungkap Jonan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Jonan juga menekankan agar Kementerian ESDM fokus pada pengurangan pemanasan bumi atau global warming.

"Ini masalah serius sekali. Komitmen G20 itu sampai 2050, pemanasan bumi itu maksimum 1,5 derajat celcius," tegasnya.

Isu yang paling besar, lanjut Jonan, jika pemanasan bumi lebih besar dari 1,5 derajat celcius, maka banyak negara kepulauan kecil bisa tenggelam karena air lautnya pasang.

"Kita sebagai bangsa yang tinggal di negara kepulauan, 60% dari jumlah penduduk atau masyarakat Indonesia tinggal di daerah pesisir. Kalau global warming naik terus, akan banyak relokasi dari saudara-saudara kita yang tinggal di pesisir. Nah ini jadi satu persoalan yang serius," tambah Jonan. (TW)