Pemerintah Segera Lelang WK Makassar Strait

Thursday, 12 July 2018 - Dibaca 2334 kali

Jakarta, Dalam waktu dekat Pemerintah akan melelang Wilayah Kerja (WK) Makassar Strait. Lelang dilakukan setelah PT Chevron Indonesia, PT Pertamina dan Sinopec menyatakan tidak berminat mengajukan perpanjangan kontrak kerja sama dengan alasan kurang ekonomis.

"Jadi di Makassar Strait itu kan ada Chevron, Pertamina dan Sinopec. Tiga-tiganya sudah kita tanya, (menyatakan) tidak berminat. Jadi kita lelang," papar Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto di Kementerian ESDM, Rabu (11/7).

Faktor keekonomian merupakan alasan ketiga perusahaan migas tersebut enggan memperpanjang kontrak Makassar Strait. Selain itu, WK Makassar Strait juga dikeluarkan dari proyek pengembangan laut dalam (Indonesian Deep water Development/IDD) agar tidak mempengaruhi keekonomian WK lainnya yang termasuk dalam proyek tersebut

"Dia (Makassar Strait) satu paket dengan (WK) Rapak dan Ganal. Kalau ini digabung, keekonomian yang dua ini menjadi berkurang. Nah supaya tidak berkurang NPV-nya (Net Present Value), ini (Makassar Strait) dilepas," jelas Djoko.

Lelang Makassar Strait ditargetkan rampung dalam waktu 3 bulan. Dengan lelang ini, menurut Djoko, diharapkan ada KKKS yang memiliki fasilitas di dekat lokasi yang berminat karena cukup ekonomis. Salah satu KKKS yang lokasinya cukup dekat adalah ENI yang mengelola Lapangan Jangkrik. "Paling dekat (lokasinya) ENI. Kan Jangkrik ada dekat situ, dia tinggal pasang pipa aja. Mungkin bagi ENI murah. Kita nggak tahu. Ini kan belum dilelang," tambah Djoko.

Kepala Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Amien Sunaryadi, menambahkan, WK Makassar Strait termasuk blok yang paling kecil potensi migasnya dibandingkan WK Rapak dan Ganal. Dengan dikeluarkannya Makassar Strait dari proyek IDD, tidak akan berpengaruh terhadap rencana kerja blok-blok tersebut. (TW)