Pertumbuhan Ekonomi Global Melemah, ICP November 2018 Turun Lagi Jadi US$ 62,98 per Barel
Jakarta, Berdasarkan perhitungan Formula ICP, rata-rata ICP minyak mentah Indonesia pada bulan November 2018 mencapai US$ 62,98 per barel, turun sebesar US$ 14,58 per barel dari US$ 77,56 per barel pada bulan Oktober 2018.
Tak hanya ICP minyak mentah Indonesia, menurut Tim Harga Minyak Indonesia, penurunan juga dialami ICP SLC yang pada November 2018 mencapai S$ 62,98 per barel. Angka ini turun sebesar US$ 14,16 per barel dari US$ 78,09 per barel pada bulan sebelumnya.
Penurunan harga minyak mentah utama di pasar internasional disebabkan oleh oleh beberapa faktor yaitu melemahnya pertumbuhan ekonomi global yang didukung dengan laporan International Monetary Fund (IMF) bahwa pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2018 diproyeksikan mengalami perlambatan menjadi sebesar 3,7%, turun 0,2% dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Faktor lainnya adalah Amerika Serikat (AS) memberikan pengecualian kepada 8 negara untuk melakukan impor minyak mentah dari Iran sehingga menyebabkan penurunan ekspor minyak mentah dan kondensat Iran tidak sebesar perkiraan awal dan menjadi salah satu penyebab over supply minyak mentah global.
"Arab Saudi mengumumkan bahwa produksi minyak mentah Arab Saudi bulan November 2018 akan melebihi produksi Oktober 2018 akibat antisipasi berkurangnya pasokan minyak mentah global atas pengenaan sanksi kepada Iran," kata Tim Harga Minyak Indonesia menjadi penyebab turunnya harga ICP.
Terakhir, Energy Information Administration (EIA) melaporkan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) pada bulan November 2018 meningkat sebesar 24,5 juta barel dibandingkan stok minyak mentah AS pada akhir bulan Oktober 2018.
Untuk kawasan Asia Pasifik, penurunan harga minyak mentah dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu perlambatan pertumbuhan ekonomi China akibat perang dagang dengan AS dan melemahnya permintaan minyak mentah dan produk minyak mentah dari Jepang dan Korea. (TW)