Kapal Geomarin IV untuk Kedaulatan Data Kelautan Indonesia

Friday, 2 June 2017 - Dibaca 9213 kali

JAKARTA - Staf Ahli Menteri Kelautan dan Perikanan, Bidang Ekologi dan Sumber Daya Laut, Aryo Hanggono mengharapkan agar Kapal Geomarin IV dapat segera direalisasikan demi memperkuat nasionalisme data survei. Geomarin IV bukan hanya unjuk kekuatan survei kelautan Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan, namun ke depan arahnya menjaga Kedaulatan Data survei kelautan Indonesia.

Hal ini disampaikan pakar Kajian Ilmu Lingkungan ini, saat berdiskusi pada Openship hasil Penelitian Potensi Gas Biogenik di Perairan Bali Utara di Pelabuhan Benoa, Bali beberapa waktu yang lalu. Selain menampilkan indikasi daerah prospek baru (new prospect area) gas biogenik sebagai kandidat Wilayah Kerja (WK) Migas, juga diisi dengan acara diskusi dari peserta dari berbagai kementerian dan lembaga terkait.

Salah satu hasil diskusi adalah keterbatasan sarana penelitian kelautan, terutama kapal riset khusus bidang migas dan energi samudera. Saat ini, riset migas dan energi samudera hanya menggunakan satu kapal, yaitu kapal riset Geomarin III. Indonesia sebagai negara kepulauan perlu memiliki kedaulatan data, terutama data migas dan energi samudera, memerlukan kapal riset baru, yakni kapal riset Geomarin IV.

Asisten Deputi Pendayagunaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Nani Hendiarti juga mendukung terwujudnya kapal Geomarin IV. Saat ini Indonesia baru memiliki 17 kapal riset di, hanya 13 yang masih dapat dipergunakan dan enam di antaranya perlu diperbaharui peralatannya.

Pengurus Masyarakat Penginderaan Jauh Indonesia (MAPIN) ini menjelaskan, survei kelautan nasional yang dilakukan pihak ketiga/asing memiliki kelemahan. Data yang diberikan pihak ketiga/asing memiliki keterbatasan keasliannya atau apakah masih valid untuk digunakan. Nani mengingatkan pentingnya kerja sama dan mengoptimalkan koordinasi lintas sektoral.

Deputi Perencanaan SKK Migas, Gunawan Sutadiwiria berharap kapal Geomarin III dapat dipakai pihak ketiga yang bekerja sama dengan SKK Migas dalam survei migas. Survei migas PPPGL diharapkan dapat menambah kelengkapan data survei migas, agar investor semakin tertarik.

Kepala Pusat Survei Geologi, M. Wafid berpendapat kegiatan eksplorasi migas Badan Geologi pada masa mendatang dapat ditunjang oleh kapal Geomarin IV, demi keamanan data dan kedaulatan survei Indonesia.

PSG memfokuskan survei migas di laut dalam dan wilayah perbatasan (frontier) di Indonesia Timur untuk dua tahun ke depan. Sayangnya spesifikasi kapal yang bisa melakukan survei tersebut di Indonesia masih sangat terbatas. Tahun ini PSG melakukan lelang ulang survei migas karena hanya dua kapal yang memenuhi syarat. Namun lelang ulang juga hanya dapat dipenuhi oleh kapal yang sama.

Wafif menambahkan, sejak mendapat penugasan untuk melakukan penelitian eksplorasi migas, PSG sudah berkolaborasi dan bersinergi dengan Ditjen Migas dan Badan Litbang ESDM, demi kedaulatan survei migas Indonesia dan efisiensi keuangan negara. PSG memerlukan bantuan PPPGL dalam akuisisi data baru karena pihaknya mengalami keterbatasan alat dan tenaga ahli.

Menanggapi beberapa masukan tersebut, Kepala PPPGL, Ediar Usman menyampaikan bahwa pembangunan Kapal Geomarin IV memiliki kemampuan jelajah hingga ke batas terluar perairan Indonesia dan perairan internasional dengan kecepatan dan tingkat efisiensi yang lebih baik dibandingkan kapal sejenis lainnya di Indonesia. Kapal ini dilengkapi peralatan canggih seismik 3D, marine gravity meter, geomagnete, dredging, gravity corer dan current meter, nantinya untuk mendukung kedaulatan data survei kelautan Indonesia.

Indonesia jangan sampai tergantung kepada data hasil survei dari pihak ketiga/asing saja. Selama ini data wilayah kerja migas dari pihak ketiga/asing dikembalikan kepada pemerintah setelah lima tahun. Pertanyaannya apakah hasil atau kualitas data tersebut baik. Keamanan data survei juga harus dipertimbangkan, apakah data kita yang ada dipihak ketiga/asing bisa dipertanggung jawabkan dengan tidak diperjualbelikan kepada pihak lain.

Ediar menekankan, penggunaan jasa survei dari pihak ketiga/asing hanya menjadikan pemerintah sebagai penonton dan tidak mendapatkan capacity building. Kedepan kita harus berdaulat di bidang data, sehingga nilai tawar pemerintah terhadap pengelolaan sumber daya alam di laut makin tinggi.

Saat ini rencana pembangunan Kapal Geomarin IV telah disiapkan data pengadaannya melalui kajian pembangunan selama lima tahun dan telah diperoleh model yang ideal untuk perairan laut dalam. Untuk mendukung Kedaulatan Data survei kelautan Indonesia, PPPGL akan fokus melaksanakan survei migas. Salah satunya mengenai gas biogenik di 10 lokasi berpotensi gas biogenik. (ER)