Kunjungi Terminal Senipah, Menteri ESDM: Produksi Migas Blok Mahakam Harus Terjaga

Sabtu, 11 Maret 2017 - Dibaca 1968 kali
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
NOMOR: 00033.Pers/04/SJI/2017
Tanggal: 11 Maret 2017
Kunjungi Terminal Senipah, Menteri ESDM: Produksi Migas Blok Mahakam Harus Terjaga
Melanjutkan Kunjungan Kerja selama dua hari di Blok Mahakam, Kalimantan Timur, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, hari ini, Sabtu (11/3) melakukan peninjauan ke Terminal Senipah. Terminal Senipah merupakan daerah operasi khusus pengolahan minyak dan gas yang dimiliki oleh Total E&P Indonesie (TEPI). Di wilayah ini terdapat 3 fasilitas proses utama yaitu: TPA (Terminal Processing Area), CSU (Condensate Stabilization Unit), dan TLA (Terminal Loading Area).

Menteri Jonan memulai kunjungannya dengan melakukan peninjauan ke ruang pemantauan ( control room) untuk mengetahui alur kerja dan proses mulai dari produksi hingga pengapalan. Menteri Jonan menilai lingkungan dan iklim kerja di TEPI bagus, demikian juga dengan semangat kerja para pegawai.

"Saya lihat kalau kultur keselamatan bagus. Yang kedua, semangat kerja juga bagus, sangat disiplin," ujar Menteri Jonan.

Di sela-sela peninjauan, Menteri Jonan kembali mengingatkan bahwa produksi minyak dan gas (migas) Blok Mahakam harus tetap dijaga walaupun umur lapangan sudah tidak muda lagi.

"Untuk produktivitas, banyak sumur (yang dikelola) TEPI, walaupun sudah lama, ada yang 40 tahun, dari tahun 1974, yaitu Lapangan Bekapai, tetap dijaga, dipertahankan kapasitas produksinya agar tetap baik. Kalau Pemerintah inginnya produksi naik terus. Walaupun banyak fasilitas yang sudah mulai tua. Untuk transisi, harus tidak ada gangguan di produksi dan kegiatan terkait. Nanti pemerintah akan bikin peraturan segera supaya kapasitas produksinya tidak turun, " ungkap Menteri Jonan.

Sementara terkait kemungkinan Total menjadi mitra untuk menjalankan operasi di Blok Mahakam pasca 2017, hal itu bisa dibicarakan dengan Pertamina sebagai operator yang telah ditunjuk oleh Pemerintah untuk mengelola Blok Mahakam pasca 2017. Tujuannya adalah supaya kapasitas produksi tetap terjaga.

"Saya sudah bilang dengan Total, (silahkan) bicara dengan Pertamina dan SKK Migas. Pertamina bisa menawarkan share down 39 persen saham maksimum, itu boleh karena 10 persen sahamnya ke pemerintah daerah. Pertamina harus mayoritas. Kalau mau, Total menawarkan, mau operator bersama atau operatornya dilanjutkan Total dan sebagainya. Orang-orang (pegawai) juga saya kira tidak akan diganti," tegas Menteri ESDM.

Selanjutnya, terkait hak-hak pegawai, Menteri Jonan meminta agar hak-hak pekerja tetap dijaga, baik terkait aspek keselamatan, lingkungan kerja maupun kompetensinya.

"Untuk hubungan kerja kurang lebih sama. Nanti Pertamina akan buat perusahaan sendiri, yaitu Pertamina Hulu Mahakam untuk mengoperasikan blok ini, terpisah dari Pertamina Hulu Energi (PHE)," pungkas Menteri Jonan.

Sebagaimana diketahui, Blok yang dikelola oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) TEPI dan Inpex Corporation ini akan berakhir kontraknya pada 31 Desember 2017. Saat ini blok Mahakam dalam tahap transisi pengelolaan dari kontraktor eksisting kepada kontraktor baru yaitu PT Pertamina Hulu Mahakam (PT PHM).
Kepala Biro Komunikasi, Layanan
Informasi Publik, dan Kerja Sama


Sujatmiko
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama
Sujatmiko (08128016414)

Bagikan Ini!