Menteri ESDM Ignasius Jonan Resmikan Bantuan Sumur Bor Di Bukittinggi

Friday, 12 May 2017 - Dibaca 4890 kali

BUKITTINGGI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, meresmikan bantuan air kepada masyarakat di Kelurahan Kubu Gulai Bancah, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, Kota Bukittinggi jumat (12/05/17). Peresmian bantuan air berupa pemanfaatan sumur bor ini ditandai dengan pembukaan kran air oleh Jonan yang sebelumnya diawali dengan penyerahan berita acara serah terima sumur bor dari Ego Syahrial selaku Kepala Badan Geologi kepada Walikota Bukittinggi.

Sumur bor di Kelurahan Kubu Gulai Bancah ini sendiri memiliki spesifikasi kedalaman 125 m, dengan konstruksi pipa galvanis diameter 6 inchi, pompa selam (submersible) 3 PK, dan pasokan listrik dari genset kapasitas 10 kVA = 8 kWatt. Pembangunan sumur bor ini dilengkapi dengan rumah genset, rumah pompa, dan bak penampungan air berkapasitas 5000 liter yang dilengkapi dengan kran sebanyak 6 buah. Sumur bor ini memiliki debit 1,5 Liter/dtk, sehingga dalam sehari (operasi selama 12 jam) dapat menghasilkan air bersih sebanyak 65 ribu liter, untuk melayani sejumlah 2.160 jiwa.

Pada 2016 Badan Geologi membangun 197 sumur bor untuk melayani kurang lebih 1,5 juta jiwa dari Aceh sampai Papua. Sumatera Barat sendiri pada tahun itu mendapatkan bantuan sebanyak 14 sumur bor yang dapat dimanfaatkan kurang lebih oleh 39 ribu jiwa. Sumur bor tersebut, tersebar di 11 kabupaten dan kota, yaitu: 1) Kota Bukittinggi, 2) Kab. Agam, 3) Kab. Dharmasraya, 4) Kab. Lima Puluh Kota, 5) Kab. Padang Pariaman, 6) Kab. Pasaman, 7) Kab. Pasaman Barat, 8) Kab. Pesisir Selatan, 9) Kab. Sijunjung, 10) Kab. Solok, dan 11) Kab. Tanah Datar. Kementerian ESDM melalui Badan Geologi telah membangun 54 sumur bor di 14 kabupaten dan kota di Sumatera Barat untuk melayani sekitar 150 ribu jiwa. Sementara itu secara keseluruhan hingga tahun 2016 KESDM telah membangun 1.545 sumur bor yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia untuk melayani kurang lebih 4,4 juta jiwa.

c-Jonan%20Sumur%20Bor%202.jpg

Jumlah sumur bor yang telah dibangun oleh Kementerian ESDM, masih jauh dari jumlah permintaan yang diajukan oleh masyarakat, dimana sampai dengan tahun 2016 ada 7 ribu permintaan. Jumlah permintaan itu diperkirakan masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah daerah yang mengalami kesulitan air bersih di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pemberitaan di media masa banyaknya daerah yang mengalami krisis air bersih. Untuk itu diperlukan upaya, energi, kerja, dan ketersediaan sumber daya manusia serta anggaran untuk dapat menuntaskan permasalahan kekurangan air bersih di daerah sulit air di Indonesia, disampaikan Ego Syahrial kepada media massa di sela-sela peresmian sumur Bor tersebut.

Dalam kunjungan kerjanya ke Bukittinggi, Jonan pada pagi harinya memimpin Rapat Koordinasi Pembangunan Infrastruktur Sektor ESDM di Provinsi Sumatera Barat. Dalam pengarahannya Jonan menyampaikan bahwa anggaran negara harus digunakan secara tepat untuk pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat luas. Hal tersebut dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) antara lain dengan penyediaan air bersih melalui pemboran sumur air tanah dalam, dan penyediaan penerangan jalan umum (PJU) hemat energi di Sumatera Barat. Menyikapi pertanyaan terkait bekebutuhan listrik, pemanfaatan panas bumi, dan pengelolaan tambang emas yang disampaikan para Bupati dan Wali Kota, Jonan berjanji untuk segera menindaklajuti berbagai permasalahan tersebut.

c-Jonan%20Sumur%20Bor%203.jpg

Setelah meresmikan bantuan air untuk Sumatera Barat di Kelurahan Kubu Gulai Mandiangin, Jonan melanjutkan peresmian pemasangan PJU di wilayah Propinsi Sumatera Barat yang telah dilaksanakan di tujuh lokasi, terdiri dari PJU Tenaga Surya (TS) dan PJU retrofit (mengganti lampu konvensional menjadi lampu LED). Total penyediaan PJU TS tersebut sebanyak 615 unit, dan PJU retrofit sebanyak 1.950 unit. "PJU ini adalah bagian dari kampanye konservasi energi, penggantian lampu listrik dengan teknologi lampu LED. Selain itu, PJU ini kan akan hemat banyak untuk pembayaran listrik. Total penghematan listrik yang diperoleh dengan PJU di Sumbar diperkirakan dapat mencapai 1,5 GWh per tahun dengan penurunan emisi sebesar 1,29 ton CO2 per tahun," papar Menteri Jonan.