Buka Road to Investment Day, Dirjen Gatrik Ajak Seluruh Pihak Jawab Tantangan Pengembangan Pembangkit EBT

Rabu, 6 Maret 2024 - Dibaca 98 kali

Pemerintah melalui Kementerian ESDM mengajak semua pihak untuk berkolaborasi yang saling menguntungkan dalam menjawab tantangan dalam pengembangan Pembangkit berbasis Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajuli dalam acara Conference Road to PLN Investment Days 2024 di Jakarta, Rabu (6/3/24).

"Kami berharap bahwa di dalam sesi diskusi ada masukan yg sangat prinsip kepada Pemerintah. Sebelumnya coba silahkan dicek aturan yg ada, sampaikan kekurangannya dmn agar Bapak Ibu lebih mudah lagi dalam berinvestasi," ungkap Jisman.

Lebih lanjut Jisman menjelaskan ada beberapa tantangan subsektor ketenagalistrikan khususnya dalam pengembangan pembangkit EBT. Salah satu tantangan yang disebutkan adalah bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan, di mana Pemerintah berkomitmen mengupayakan listrik tidak hanya untuk pulau Jawa saja, namun listrik hadir di seluruh pelosok Indonesia.

"Tantangannya dalam mengembangkan kelistrikan ada missmatch seperti potensi energi yang ada di Sumatera, Kalimantan, Papua sedangkan epicentrum of demand adalah di pulau Jawa, nah ini tantangannya. Akan dikembangkan system super grid trasmisi, yang menghubungkan antar pulau, jadi energi dari suatu tempat dapat dipindahkan melalui transmisi," jelas Jisman.

Ta ntangan lain yang tidak kalah penting menurut Jisman adalah sifat intermitten Pembangkit EBT, sehingga membuat proses pasokan daya listrik tidak tersedia secara terus menerus dan tidak dapat dikontrol.

PLN juga diingatkan untuk menyediakan listrik dengan cukup, andal dan harga terjangkau sebab listrik menjadi kebutuhan dasar. Jisman juga mengatakan listrik dan ekonomis saling menunjang, karena terkait dengan perekonomian negara.

Jisman menyampaikan jika saat ini Indonesia disebut sebagai negara yang terus berkembang, ekonomi Indonesia akan terus bertumbuh. Pertumbuhan ekonomi tersebut harus ditopang oleh pasokan tenaga listrik dan infrastruktur yang juga harus terus ditambah.

Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo. Ia menyampaikan sejak 3 tahun lalu PT PLN (Persero) dan Kementerian ESDM mengubah Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), dimana sebelumnya ada 13 GW PLTU dalam planning yang dihapus, kemudian ada 1,1 GW rencana pembangkit batubara dihapus dan digantikan oleh pembangkit EBT, dan terdapat 800 MW yang akan digantikan oleh gas.

"RUPTL diubah komposisi nya, 51,6% adalah bebasis menjadi EBT, sehingga menjadi RUPTL terhijau dalam sejarah Indonesia," ungkap Darmawan.

Lebih lanjut Dirut PLN menyampaikan bahwa sampai tahun 2040 penambahan kapasitas pembangkit total sekitar 80 GW, dimana 75% nya berbasis pada EBT, 25% nya berbasis pada gas.

Acara Conference Road to PLN Investment Days 2024 ini merupakan ajang para pemangku kepentingan di bidang energi khususnya ketenagalistrikan, saling bertukar informasi untuk dapat membangun environment yang kondusif untuk berkolaborasi dan berinovasi dalam subsektor ketenagalistrikan. Harapannya setiap proyek pembangkit dan infrastruktur penyaluran selesai tepat waktu secara terintegrasi, menghasilkan penyediaan tenaga listrik yang efisien, iklim investasi semakin membaik dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian di Indonesia. (RA)