Inspektur Ketenagalistrikan Diharap Terus Tingkatkan Kompetensi
Inspektur ketenagalistrikan diharapkan untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan terkait dengan teknologi dan isu-isu terkini. Kunjungan lapangan untuk melihat secara langsung bagaimana teknologi diterapkan dalam industri ketenagalistrikan merupakan hal penting dan harus terus dilakukan. Untuk itu pemerintah mengapresiasi PT Siemens Indonesia yang mengundang para inspektur ketenagalistrkan untuk melakukan kunjungan lapangan ke fasilitas produksi di Pulomas Jakarta dan Cilegon Banten, pada Senin (16/5) hingga Selasa (17/5). Menurut Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jarman, acara tersebut penting untuk pengembangan sumber daya manusia di sektor ketenagalistrikan.
Menurut Jarman, acara yang digagas PT Siemens Indonesia dan Inspektur Ketenagalistrikan ini merupakan harmoni antara pemerintah dan industri di sektor ketenagalistrikan. "Acara hari ini dapat menjadi contoh dari tindak lanjut dari pertemuan penting antara Presiden Indonesia, Joko Widodo, dan Kanselir Jerman, Angela Merkel pada bulan April 2016 untuk memperkuat kerjasama bagi pengembangan sumber daya manusia di sektor kelistrikan di Indonesia," jelas Jarman. Acara ini sendiri merupakan tindak lanjut dari Workshop Siemens Power System Planning di Bekasi tanggal 5-6 April 2016 yang dihadiri oleh 30 inspektur ketenagalistrikan.
Dalam sambutannya Jarman menyampaikan bahwa pembangunan dan pengoperasian infrastruktur ketenagalistrikan memiliki tantangan yang tak terelakkan tentang keselamatan dan keandalan operasi terutama karena meningkatnya jumlah energi terbarukan dalam sistem ketenagalistrikan. Ia menjelaskan bahwa Ditjen Ketenagalistrikan saat ini memiliki 54 orang inspektur ketenagalistrikan yang bertanggung jawab untuk melakukan inspeksi dan investigasi mengenai keselamatan ketenagalistrikan pada suatu instalasi listrik. "Termasuk instalasi pembangkit listrik, transmisi, gardu, distribusi dan pengguna akhir," jelas Jarman.
Jarman berharap kunjungan lapangan ini membawa manfaat bagi para inspektur ketenagalistrikan untuk terus meningkatkan kompetensi dan kemampuan mereka. Pihaknya ingin tahu bagaimana Siemens dapat mendukung Pemerintah Jerman dalam mencapai pembangunan energi terbarukan di negara tersebut. Jerman sendiri merupakan salah satu negara dengan komitmen tinggi untuk pengembangan energi baru dan terbarukan. Menurut IRENA Report 2015, energi terbarukan Jerman mencapai hingga 25% dari bauran energi di tahun 2014. Jerman juga telah memiliki sebuah patokan internasional tentang bagaimana energi terbarukan dapat diintegrasikan tanpa memunculkan masalah sistemik dalam stabilitas sistem energi.
Melalui kunjungan lapangan ini, Jarman percaya bahwa para inspektur ketenagalistrikan dapat memperoleh pengalaman berharga dan pengetahuan. "Kami sangat mendukung pelaksanaan kunjungan lapangan ke pabrik Siemens, mudah-mudahan kerjasama dapat berlanjut" ungkap Jarman. (PSJ)