Badan Geologi Mengikuti 68th CCOP Steering Committee Meeting Tahun 2017 Di Nay Pyi Taw, Myanmar

Selasa, 7 Maret 2017 - Dibaca 1845 kali
NAY PYI TAW - Indonesia sebagai Anggota Tetap CCOP (Coordinating Committee Geoscience Programmes in East and Southeast Asia) yang merupakan asosiasi lembaga-lembaga geologi di kawasan Asia Timur dan Pasifik sejak 1970. CCOP merupakan organisasi yang mengembangkan kerjasama regional dalam bidang geosain untuk migas, mineral bencana geologi dan geo-lingkungan dengan jumlah anggota 14 Negara dan mempunyai kantor sekretariat di Bangkok, Thailand.

Kepala Badan Geologi selaku Permanent Representative of Indonesia for CCOP sekaligus ketua delegasi Indonesia menghadiri Steering Committee Meeting CCOP ke-68 di Naypyitaw, Myanmar tanggal 6 - 8 Maret 2017. Turut mendampingi Delri yang hadir pada SC Meeting CCOP adalah Kepala Pusat Air Tanah dan Geologi Lingkungan sebagai Deputy Permanent Representative of Indonesia for CCOP.

Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Myanmar H.E. U Ohn Winn menyampaikan bahwa peran CCOP diharapkan akan semakin maju dalam mendukung pengembangan bidang kebumian untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik di Kawasan Asean dan Pasifik. Pemerintah Myanmar akan mendukung sepenuhnya dan berharap lebih banyak kegiatan-kegiatan yang dapat di sharing.

Pertemuan SC ini sangat penting sebagai ajang pertukaran informasi dan merencanakan kegiatan-kegiatan baik oleh CCOP maupun negara-negara anggota yang dapat diikuti oleh para personil negara anggota dalam rangka meningkatkan capacity building di bidang kebumian. Dalam rencananya satu tahun ke depan CCOP memiliki strategi fokus kegiatan melalui tiga bidang, yaitu: pengembangan kawasan-kawasan perlindungan warisan geologi, konservasi kawasan karst (batu gamping) dan pengembangan infrastruktur informasi kebumian untuk negara-negara anggota.

Selain itu perlunya peningkatan kerja sama dengan lembaga-lembaga geologi internasional untuk memperoleh manfaat alih teknologi. Kerja sama terus dijalin diantaranya dengan Asia Pacific Geopark Network (APGN), American Association of Petroleum Geologist (AAPG) dan International Atomic Energy Agency (IAEA). CCOP juga sedang berusaha untuk melobi Brunei Darussalam serta Mongolia untuk ikut menjadi anggota dan dapat berpartisipasi aktif.

Topik yang disampaikan dalam SC Meeting tersebut antara lain pada kerjasama untuk peningkatan kapasitas (capacity building) dan sharing knowledge dengan negara Jepang, Korea, Thailand dan China dibidang geologi migas, mineral, panasbumi, airtanah, mitigasi bencana geologi dan geopark. Kepala Badan Geologi juga melakukan icebreak talking dengan Presiden Korean Institute for Geoscience and Mineral Resources (KIGAM) untuk merencankan kerja sama capacity building di bidang kebencanaan, geoteknik, air tanah dan geologi kelautan. Selain itu rencana untuk mendalami rencana penyelenggarann workshop migas non konvensional pada pertengahan tahun ini di Jakarta. Sedangkan delegasi Malaysia menyampaikan bahwa, JMG akan merujuk pada Badan Geologi Indonesia tentang peran geologi dalam penyusunan dan penerapan standart building code untuk pengembangan infrastruktur di Indonesia.

Bagikan Ini!