BCEF 2016 Hadirkan 1.200 Peserta Dan Investasi Rp 47 Triliun

Kamis, 11 Februari 2016 - Dibaca 2031 kali

NUSA DUA a Didampingi Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said dan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla membuka telah membuka secara resmi ajang Bali Clean Energy Forum 2016 (BCEF 2016). Hadir dalam ajang BCEF partisipan yang merupakan perwakilan negara-negara di dunia, antara lain Saudi Arabia, Australia, Timor Leste, Malaysia, Papua Nugini, Srilanka, Kamboja, Hungaria, Amerika Serikat, Denmark, Jepang, Swedia, Selandia Baru, Jerman, Swiss, Inggris, Kroasia, Azerbaijan, Norwegia, Kazakhstan, Finlandia, Spanyol, Iran, Perancis, Belgia dan Uni Eropa; perwakilan dunia usaha; pakar di bidang energi; perwakilan masyarakat sipil dan komunitas muda; serta media massa nasional dan internasional.Ajang kerjasama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan International Energy Agency (IEA) tersebut, selain menghadirkan 1.200 peserta dari 26 negara juga menghasilkan investasi untuk pengembangan energi baru terbarukan dari penandatanganan berbagai perjanjian (MoU) yang nilainya mencapai Rp 47 triliun.aPada kesempatan ini, di forum bisnis akan dilakukan penandatangan berbagai kesepakatan dibidang energi bersih dan terbarukan dengan total investasi sebesar 47.2 triliun rupiah, antara lain untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi, pembangkit listrik tenaga surya dan pengembangan terminal LNG masing masing dengan total kapasitas 765.5 MW, 150 MW, dan 125,000 m3,a ujar Sudirman.Selain itu, penandatangan kontrak-kontrak tersebut akan menghasilkan serapan kerja sebanyak 18,300 orang. Seluruh investasi ini mendorong pencapaian target energi bersih nasional sekaligus memperkuat ekonomi dan kapasitas manusia nasional, lanjut Sudirman.Penandatanganan kerjasama dimaksud antara lain, Penandatanganan Amandemen dan Pernyataan kembali terhadap PJBU PLTP Kamojang Unit 1 dan 2, Penandatanganan Amandemen PJBL PLTP Kamojang Unit 4 dan 5. Selanjutnya, Penandatanganan Amandemen PJBU Lahendong Unit 1, 2 dan 4, penandatangan kesepakatan penyesuaian harga listrik panas bumi PLTP Muara Laboh, PLTP Wayang Windu Unit 1 dan yang terakhir penandatanganan Nota Kesepahaman Pertamina dengan BPPT tentang pengkajian dan penerapan teknologi dalam rangka mendukung pemanfaatan energi panas bumi. (SF)

Bagikan Ini!