Masyarakat Sekitar G. Marapi Diminta Waspadai Lahar Dingin

Sabtu, 6 April 2024 - Dibaca 3533 kali

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

NOMOR: 179.Pers/04/SJI/2024

Tanggal: 6 April 2024

Masyarakat Sekitar G. Marapi Diminta Waspadai Lahar Dingin

Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESM) Muhammad Wafid, Jumat (5/4), meminta kepada masyarakat yang berdomisi di sekitar G. Marapi untuk mewaspadai potensi ancaman banjir lahar yang dapat terutama di musim hujan.

"Berdasarkan rekaman seismograf di Pos PGA. Marapi, Bukittinggi, pada hari ini Jumat tanggal 5 April 2024 dari sekitar pukul 14.00 - 15.30 WIB terekam getaran/tremor yang berasal dari hujan lebat yang turun di sekitar puncak G. Marapi yang kemudian mengakibatkan terjadinya banjir lahar di antaranya pada lokasi, Bukik Batabuah, Kecamatan Candung (memutus jalan Bukik Batabuah - Lasi), Nagari Aia Angek, Kecamatan Sepuluh Koto (memutus jalan Padang Panjang - Bukittinggi), Kecamatan Sungai Pua dan beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah," ujar Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid di Bandung.

Rangkaian erupsi G. Marapi terjadi berkali-kali sejak 3 Desember 2023 hingga saat ini telah menghasilkan deposit material letusan berukuran abu, lapili, hingga batu/bom vulkanik di daerah puncak dan lereng G. Marapi. Pada saat turun hujan, air mengisi aliran sungai dan bercampur dengan endapan material vulkanik tersebut menghasilkan lahar yang akan mengalir ke daerah dengan elevasi yang lebih rendah terutama mengikuti aliran sungai-sungai yang berhulu langsung di puncak G. Marapi.

Beberapa sungai yang mengalir ke Kecamatan Batipuah. Sejak sekitar pukul 18.30 WIB hingga siaran pers ini disusun, rekaman seismograf masih mengindikasikan adanya hujan yang turun di wilayah G. Marapi.

Terkait dengan potensi bencana lahar dingin ini, Kepala Badan kembali mengingatkan masyarakat yang bermukim di sekitar lembah/aliran/bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Marapi agar selalu mewaspadai potensi/ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Sebagai bentuk kewaspadaan terhadap lahar maka diimbau kembali agar masyarakat untuk sementara waktu menjauhi bantaran/aliran sungai-sungai yang berhulu di bagian puncak G. Marapi," tutup Wafid. (SF)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama

Agus Cahyono Adi


Bagikan Ini!