Peningkatan Kualitas Pelayanan, Badan Geologi Lakukan Program Night at The Museum
Sabtu, 25 Februari 2017 - Dibaca 2071 kali
BANDUNG - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Sabtu (25/2) kembali melakukan program rutinnya yaitu Night at The Museum yang dilaksanakan di Museum Geologi, Jalan Diponogoro No.57 Bandung, Jawa Barat. Dengan mengangkat tema Cinta Alam, Museum Geologi berupaya untuk mengembalikan ingatan masyarakat mengenai ilmu kebumian dan menambah kecintaan masyarakat kepada alam.
"Museum Geologi sebagai sumber informasi ilmu kebumian bagi masyarakat dan kami selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan di sini. Upaya tersebut diantaranya melalui program-program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan wawasan,kepekaan dan inspirasi masyarakat terhadap kondisi diri, alam dan lingkungan dan acara Night at The Museum malam ini adalah salah satu contohnya," ungkap Kepala Museum Geologi, Oman Abdurahman.
Kegiatan Night at The Museum ini memiliki beberapa rangkaian acara. Acara diawali dengan Bincang bersama Saleh Sudrajat dengan tema "Menyapa Langit Indonesia, Hatiku Bagimu Negeri" yang dilaksanakan di Auditorium Museum Geologi. Saleh Sudrajat sendiri merupakan salah seorang anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau biasa dikenal dengan WANADRI. Kepada pengunjung Saleh Sudrajat berbagi cerita dan pengalamannya saat terbang solo di langit Nusantara mulai dari Sabang hingga Merauke. "Saat terbang itu, saya pernah hampir terjatuh ke lautan dan saya pikir itu adalah akhir hidup saya. Cuaca buruk dan terdapat beberapa masalah teknis, tapi syukurlah saya dapat keluar dari badai awan kumulonimbus," kenangnya. Saleh juga mengapresiasi kegiatan Night at The Museum sebagai sarana yang mendidik pengunjung agar tidak melupakan sejarah negara ini.
Selain itu, pengunjung juga disuguhi dengan alunan musik akustik bertemakan alam dan juga diadakan perlombaan membaca puisi dengan tema cinta alam. Sebanyak 6 orang pengunjung Museum Geologi menunjukan apresiasi kecintaan mereka terhadap alam melalui puisi. Puas dengan lantunan musik, pengunjung dapat berkeliling ke ruang peragaan di Museum Geologi yang terdiri dari ruang Sejarah Kehidupan, ruang Geologi Indoneisa, ruang manfaat dan ruang Bencana Geologi dan Sumber Daya Geologi. Antusiasme pengunjung terlihat dari hasil penjualan tiket dimana jumlah pengunjung yang datang ke Museum Geologi pada hari tersebut sebanyak 1.326 pengunjung yang terdiri dari 754 pelajar dan 572 umum. "Ini bukti bahwa masyarakat kita tertarik dengan sejarah kebumian. Ini harus kita manage dan kembangkan terus agar mereka tak lupa dengan peninggalan-peninggalan bersejarah yang negara kita miliki," tutup Oman. (IW)
"Museum Geologi sebagai sumber informasi ilmu kebumian bagi masyarakat dan kami selalu berusaha meningkatkan dan mengembangkan kualitas pelayanan di sini. Upaya tersebut diantaranya melalui program-program dan kegiatan yang bertujuan meningkatkan wawasan,kepekaan dan inspirasi masyarakat terhadap kondisi diri, alam dan lingkungan dan acara Night at The Museum malam ini adalah salah satu contohnya," ungkap Kepala Museum Geologi, Oman Abdurahman.
Kegiatan Night at The Museum ini memiliki beberapa rangkaian acara. Acara diawali dengan Bincang bersama Saleh Sudrajat dengan tema "Menyapa Langit Indonesia, Hatiku Bagimu Negeri" yang dilaksanakan di Auditorium Museum Geologi. Saleh Sudrajat sendiri merupakan salah seorang anggota Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung atau biasa dikenal dengan WANADRI. Kepada pengunjung Saleh Sudrajat berbagi cerita dan pengalamannya saat terbang solo di langit Nusantara mulai dari Sabang hingga Merauke. "Saat terbang itu, saya pernah hampir terjatuh ke lautan dan saya pikir itu adalah akhir hidup saya. Cuaca buruk dan terdapat beberapa masalah teknis, tapi syukurlah saya dapat keluar dari badai awan kumulonimbus," kenangnya. Saleh juga mengapresiasi kegiatan Night at The Museum sebagai sarana yang mendidik pengunjung agar tidak melupakan sejarah negara ini.
Selain itu, pengunjung juga disuguhi dengan alunan musik akustik bertemakan alam dan juga diadakan perlombaan membaca puisi dengan tema cinta alam. Sebanyak 6 orang pengunjung Museum Geologi menunjukan apresiasi kecintaan mereka terhadap alam melalui puisi. Puas dengan lantunan musik, pengunjung dapat berkeliling ke ruang peragaan di Museum Geologi yang terdiri dari ruang Sejarah Kehidupan, ruang Geologi Indoneisa, ruang manfaat dan ruang Bencana Geologi dan Sumber Daya Geologi. Antusiasme pengunjung terlihat dari hasil penjualan tiket dimana jumlah pengunjung yang datang ke Museum Geologi pada hari tersebut sebanyak 1.326 pengunjung yang terdiri dari 754 pelajar dan 572 umum. "Ini bukti bahwa masyarakat kita tertarik dengan sejarah kebumian. Ini harus kita manage dan kembangkan terus agar mereka tak lupa dengan peninggalan-peninggalan bersejarah yang negara kita miliki," tutup Oman. (IW)
Bagikan Ini!