Rekomendasi Badan Geologi Terhadap G. Sinabung dan G. Dukono

Sabtu, 4 Maret 2017 - Dibaca 2420 kali
JAKARTA - Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, Ego Syahrial pagi ini, Sabtu (4/3) terkait status "Awas" Gunung Api Sinabung dan status "Waspada" Gunung api Dukono merekomendasikan, masyarakat/pengunjung di sekitar Gunung Sinabung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan secara sektoral dari puncak dalam jarak 7 km ke selatan-tenggara, 6 km ke tenggara-timur dan 4 km timur-utara dan untuk Gunung api Dukono, pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

"Gunung Sinabung saat ini berada pada status Level IV (Awas), secara visual dari kemarin sampai pagi ini Sinabung tampak cerah. Teramati secara visual erupsi letusan sebanyak 9 kali. Kolom abu putih keabuan tebal tekanan sedang mencapai ketinggian 1000-2000 m condong ke Timur dan Tenggara. Tidak terdengar suara dentuman. Erupsi disertai disertai guguran lava sejauh 700-1500 m ke lereng Tenggara dan Timur,"ujar Ego Syahrial.

Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terus mengirimkan Tim Tanggap Darurat ke Gunung Sinabung untuk memperkuat kegiatan pemantauan secara menerus 24 jam per hari, berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan setempat (BPBD, TNI, POLRI), maupun melakukan sosialisasi langsung kepada masyarakat setempat.

Sama seperti halnya Gunung Sinabung, PVMBG juga meminta agar masyarakat/pengunjung agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, karena saat ini masih terjadi erupsi letusan abu mencapai ketinggian 4460 m dari permukaan laut atau 2000 m dari puncak, condong ke arah baratdaya.

Erupsi juga masih kerap terjadi secara terus menerus di Gunung api Dukono, yang saat ini berada pada status Level II (Waspada). Erupsi yg disertai abu vulkanik setinggi 1729 m di atas permukaan laut atau 500 m dari puncak, kolom abu bergerak mengarah ke timur.

Pemantauan secara visual hari Jumat, (3/3) kemarin, Gunung Api Dukono terlihat cerah. Tinggi kolom abu putih kelabu tebal mencapai ketinggian 200-600 m dari puncak, condong mengarah ke barat, baratdaya, dan timur. "Tidak terdengar suara gemuruh di Pos Dukono yang berjarak 10 km dari puncak,"ujar Ego.

"Masyarakat di sekitar G. Dukono dan wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km,"pinta Ego.

Pos Pengamatan Gunungapi Dukono terus memantau perkembangan kegiatan vulkanik dan senantiasa berkoordinasi dengan satuan pelaksana (satlak) Kecamatan dan BPBD Kabupaten Tobelo tentang penanggulangan bencana erupsi Dukono.

Badan Geologi,Kementerian ESDM melalui Pusat Vulkanologi Dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sesuai tugas pokok dan fungsinya terus melakukan pemantauan aktivitas vulkanik gunung berapi di wilayah Indonesia. Pemantauan PVMBG saat ini terdapat 127 gunungapi aktif di Indonesia, 69 gunung dipantau secara menerus 24 jam/hari. Status saat ini, 1 gunung api status AWAS/Level 4 sejak 2 Juni 2015 (G. Sinabung, Sumut),15 gunung api Status Waspada/Level 2 (Marapi, Kerinci, Anak Krakatau, Semeru, Bromo, Rinjani, Sangeangapi, Rokatenda, Soputan, Lokon, Karangetang, Gamalama, Gamkonara, Ibu, & Dukono), dan sisanya 53 gunung api berada pada status Normal/Level 1. (SF)

Bagikan Ini!