Konvensi dan Pameran Geothermal Tahunan (IIGCE) Digelar Agustus 2019

Wednesday, 15 May 2019 - Dibaca 531 kali

JAKARTA - Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) bersama dengan Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) secara resmi menyampaikan rencana penyelenggaraan Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) ke-7 pada tanggal 13-15 Agustus 2019 mendatang di Assembly Hall, Jakarta Convention Center.

Penyelenggaraan IIGCE kali ini mengambil tema "Making Geothermal the Energy of Today" yang memiliki relevansi dengan isu global saat ini untuk terus mempromosikan energi terbarukan khususnya energi panas bumi. "Ini adalah event yang kita dengungkan berulang-ulang setiap tahunnya supaya orang-orang tidak lupa bahwa kalau bicara ketahanan energi, Paris Agreement, itu semua tidak mungkin terjadi tanpa adanya panas bumi. Jadi kami berharap dengan komitmen kita semua, kita bisa mendapatkan solusi pengembangan panas bumi dalam waktu yang sesingkat-singkatnya," ungkap Ketua Umum API Prijandaru Effendi pada Peluncuran IIGCE 2019 pada Selasa kemarin (15/5).

35e68913bdf0d943777ab7ff81c9d320_p.jpeg

IIGCE adalah kegiatan tahunan berupa konvensi dan pameran bidang panas bumi yang mempertemukan lembaga Pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan, investor, perusahaan jasa, akademisi, dan pakar industri panas bumi untuk berkumpul bersama, berbagi perkembangan terbaru mengenai industri panas bumi. The 7th IIGCE 2019 adalah rangkaian kesuksesan dari acara-acara sebelumnya yang telah diselenggarakan sejak tahun 2013.

"Ini adalah kegiatan tahunan yang kita lakukan, yang ketujuh kali, yang formatnya adalah bentuk convention & exhibition tetapi pada saat yang bersamaan juga paralel dengan kegiatan technical gathering tahunan dari para profesional panas bumi. Telah berlangsung selama 19 tahun setiap tahunnya para professional dan praktisi panas bumi berkumpul untuk berbicara tentang knowledge sharing dsb. Di tahun ke - 7 ini, kita berbicara lebih luas lagi dari sisi bisnis. Dengan satu tujuan, yaitu tujuan kita bersama adalah untuk terus menjaga momentum pengembangan panas bumi di Indonesia," tutur Ketua Pelaksana The 7th IIGCE 2019, Paul E. Mustakim.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE FX Sutijastoto kembali mengingatkan bahwa panas bumi memiliki peran yang sangat strategis bagi pembangunan ekonomi di Indonesia dan melihat kondisi ekonomi saat ini, panas bumi menjadi salah satu solusi utama dalam mengatasi penggunaan BBM yang sekitar 50%-nya berasal dari impor.

"Kemudian, aspek strategis lainnya dari panas bumi adalah komoditi ini ada di Indonesia. teknologi yang berhubungan langsung dengan energi global juga sangat terbatas. Artinya, kalau kita bisa menerapkan kebijakan pricing yang tepat di panas bumi, energi panas bumi tidak tergantung pada fluktuasi dari perkembangan energi dunia," pungkas Dirjen Toto.

6691325a993747e1d65294fe2e66c223_p.jpeg

Ia berharap penyelenggaraan IIGCE ke-7 nanti dapat membangkitkan kesadaran berbagai inisiatif oleh para pemangku kepentingan di bidang panas bumi. "Melalui IIGCE ini dalam sesi-sesinya, diupayakan mencari terobosan-terobosan kolaborasi antara Pemerintah dengan dunia usaha, sehingga komunikasi itu cair dan mempermudah di dalam menyelesaikan isu-isu panas bumi nasional," tandas Dirjen Toto.

The 7th IIGCE 2019, akan menggelar program Convention, Exhibition, Technical Paper Presentation (TPC), Field Trip, dan Photo Competition. Program TPC memberikan kesempatan kepada para akademisi dan juga profesional untuk mempresentasikan isu-isu maupun perkembangan terkini terkait industri panas bumi berdasarkan topik-topik yang mereka pilih.

Kegiatan Field Trip akan dilaksanakan ke wilayah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Salak yang dioperasikan oleh Star Energy yang diharapkan menjadi pengalaman perjalanan eksplorasi dalam mengetahui dan melihat secara langsung salah satu pembangkit listrik tenaga panas bumi tertua dan utama di Indonesia. Sementara Photo Competition menjadi pelengkap atas rangkaian dari acara The 7th IIGCE 2019, dimana para photo enthusiast, fotografer profesional, maupun komunitas fotografi dapat menyalurkan hasrat mereka untuk mengabadikan momen eksklusif bertemakan potensi industri panas bumi di Indonesia. (RWS)