Mahasiswa Pendorong Terwujudnya Pembangunan EBT

Friday, 1 December 2017 - Dibaca 2296 kali

Jakarta - Peran mahasiswa sangat diperlukan dalam mendukung pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak saat mengisi acara Seminar Nasional dengan tema "Energi Terbarukan Demi Kemakmuran Indonesia" yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) DKI Jakarta dan BEM Fakultas Ekonomi Universitas Bung Karno. Acara seminar tersebut diselenggarakan di Aula Ir. Soekarno, Universitas Bung Karno, Jakarta Pusat dan dihadiri oleh sekitar 100 orang yang berasal dari kalangan mahasiswa dan umum pada kamis, 30 November 2017.

Dalam seminar tersebut, Direktur Panas Bumi, mewakili Direktur Jenderal EBTKE, menyampaikan bagaimana pentingnya pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk masa depan bangsa Indonesia. Pengembangan EBT akan memperkuat ketahanan energi nasional sehingga Indonesia dapat mengurangi impor bahan bakar fosil dan tidak khawatir akan krisis energi di masa depan.

Pemerintah yang dalam hal ini Ditjen EBTKE juga telah melakukan perencanaan yang matang dalam pengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini tertuang dalam kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menyatakan bahwa kontribusi energi baru terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 adalah 23% dari Bauran Energi Nasional. Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah butuh dukungan dari berbagai pihak antara lain Industri, masyarakat, dan juga akademisi atau perguruan tinggi.

Mahasiswa sebagai generasi muda yang terpelajar dapat mendukung pengembangan EBT dari dua sisi. Pertama, Mahasiswa dan perguruan tinggi sudah saatnya untuk melakukan kajian dan penelitian dalam bidang EBT. Kemajuan teknologi akan membuat harga EBT akan semakin turun sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Kedua, Mahasiswa harus menjadi corong pemerintah dalam rangka mendukung dan membangun pengembangan EBT di Indonesia. "Ditangan andalah (mahasiswa) pengembangan EBT di Indonesia dipertaruhkan, rakyat umumnya berada di belakang golongan terpelajar seperti mahasiswa. Jika mahasiswa menyuarakan berita negatif terhadap pengembangan EBT, rakyat juga akan menolak sehingga pengembangan energi masa depan ini menjadi sulit dan bahaya krisis energi bisa mengancam. Jika mahasiswa mendukung pengembangan EBT, rakyat juga akan mendukung sehingga pengembangan EBT bagi kemakmuran Indonesia di masa depan dapat terlaksana". Ujar Yunus Saefulhak.(BW)