Tahun 2019, Kapasitas Pembangkit Listrik EBT Capai 10 Ribu MW

Thursday, 9 January 2020 - Dibaca 785 kali

JAKARTA - Kementerian ESDM menyatakan kapasitas pembangkit listrik EBT pada tahun 2019 mencapai 10.843 MW dengan tambahan kapasitas sebesar 376 MW dari tahun sebelumnya. Capaian tersebut mayoritas disokong oleh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) sebesar 182,3 MW. Kontribusi PLTP tersebut berasal dari PLTP Lumut Balai 55 MW, PLTP Sorik Marapi 42,3 MW, dan PLTP Muaralaboh 85 MW.

"Kapasitas Pembangkit Listrik EBT terus dioptimalkan, sesuai amanat Kebijakan Energi Nasional yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2014 yang menargetkan bauran energi baru terbarukan pada tahun 2025 sebesar 23%," tutur Menteri ESDM, Arifin Tasrif pada Konferensi Pers Capaian Kinerja Tahun 2019 dan Pogram 2020 Sektor ESDM (5 Tahun Kinerja) yang digelar hari ini, Kamis (9/1) di Ruang Sarulla Setjen Kementerian ESDM.

Capaian kapasitas pembangkit listrik EBT tahun 2015 sebesar 8.496 MW dan terus meningkat pada lima tahun terakhir ini, masing-masing sebesar 8.989 MW tahun 2016, 9.379 MW tahun 2017 dan 9.781 MW untuk tahun 2018.

"Kementerian ESDM saat ini juga tengah merevisi Permen ESDM Nomor 50 Tahun 2017 tentang Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan untuk Penyediaan Tenaga Listrik, dan menerbitkan Perpres untuk mendorong pemanfaatan EBT lebih masif," lanjut Arifin.

Selain itu, pemanfaatan biodiesel dalam negeri tahun 2019 capai 6,26 juta kilo liter (KL), yang setara dengan penghematan devisa sekitar US$ 3,35 miliar atau Rp 48,19 triliun. Sejak 1 September 2018, Pemerintah memperluas mandatori B20 ke sektor Non-PSO, seperti kelistrikan, pertambangan, perkeretaapian, industri, dan angkutan laut.

"Mandatori B20 tersebut ditingkatkan menjadi mandatori B30 pada Januari 2020. Tahun 2020, produksi biodiesel ditargetkan sebesar 10 juta KL. Produksi biodiesel tahun 2019 ditargetkan 7,37 juta KL dan realisasinya mencapai 8,37 juta KL," terang Arifin.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal EBTKE F.X Sutijastoto menjelaskan bahwa peningkatan pemanfaatan biodiesel akan menjadi perhatian utama karena penerapan B30 diharapkan terus meningkat untuk kepentingan masyarakat sesuai arahan Presiden RI. Oleh karenanya, akan dilakukan rangkaian uji dan penelitian untuk peningkatan intensitas biodiesel bersama dengan pihak terkait.

19545e255974f1f5038377ccd5f99e23_p.jpeg

Selain kapasitas pembangkit listrik EBT yang terus ditingkatkan, KESDM juga terus mendorong penurunan emisi CO2 sebagai komitmen nasional dalam penurunan emisi sesuai UU No.16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement to UNFCCC dan Perpres No.61/2011 tentang RAN-GRK. Di tahun 2019, penurunan emisi CO2 mencapai 54,8 Juta Ton CO2 dari target sebesar 48,8 Juta Ton CO2. Sebelumnya, penurunan emisi CO2 pada tahun 2018 mencapai 43,8 Juta Ton CO2.

Program prioritas lainnya antaralain lampu tenaga surya hemat energi (LTSHE) gratis untuk desa yang belum menikmati listrik telah dibagikan kepada 172.996 rumah di 16 provinsi. Sehingga total LTSHE yang telah dibagikan selama dua tahun program tersebut berjalan sebanyak 363.220 unit. Tak hanya itu, KESDM juga telah membangun 19.734 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS) pada tahun 2019, sehingga total PJU-TS yang telah dibangun selama tiga tahun terakhir sebanyak 46.613 unit untuk menerangi 2.300 km di 258 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh Indonesia. (RWS/DLP)

Untuk mengunduh bahan tayang Capaian Kinerja 2019 dan Program 2020 Kementerian ESDM, klik disini .