Tim Teknis EBTKE Inspeksi Pabrikasi LTSHE, Pastikan Proses Produksi Sesuai Jadwal

Tuesday, 15 October 2019 - Dibaca 996 kali

BOGOR - Untuk memastikan proses produksi dan uji kelayakan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) sesuai dengan ketentuan dan jadwal yang telah ditetapkan, Direktorat Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE dan Tim Teknis Pemasangan LTSHE bersama dengan Inspektorat Jenderal KESDM dan Unit Pengendalian dan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur (UP3I) pekan lalu (10/10) melakukan inspeksi pabrikasi di pabrik produksi milik PT Wijaya Karya Industri Energi (PT. Winner) yang berlokasi di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

"PT Winner ini merupakan pemenang lelang untuk pengadaan LTSHE yang nantinya dipasang di beberapa daerah di Indonesia Bagian Timur. Kami ingin memastikan apa yang seharusnya dilakukan PT Winner, proses produksi LTSHE-nya sesuai dengan yang ditentukan, " tutur Kepala Seksi Pelaksanaan Pengawasan Pembangunan Infrastruktur Panas Bumi dan Bioenergi, Galan Jaesa Perdana.

Proses produksi yang dilakukan perakitan lampu LTSHE yang terdiri dari Modul Surya, LED chip, LED driver/controller, baterai lithium, rumah lampu, kabel, terminal koneksi/hub, konektor USB, remote dan proses packing. PT Winner diwajibkan melakukan proses produksi LTSHE sebanyak 7.331 unit dan ditargetkan selesai pada pertengahan November 2019.

Hingga saat ini, berdasarkan inspeksi yang telah dilakukan, pabrikasi modul surya kapasitas 30 Wp dengan kapasitas produksi 600 unit/hari (2 shift) telah diproduksi sekitar 19%. Untuk Asembling lampu LTSHE, yakni perakitan komponen rumah lampu, LED chip, LED driver, baterai lithium, baterry management system (BMS), kabel dan USB charger, dengan kapasitas asembling sebanyak 1.000 pcs /hari (1 shift) telah diproduksi sebanyak 3.516 set atau sekitar 48%. Packing LTSHE yakni pengepakan semua komponen LTSHE (Lampu LED, modul surya, hub, remote, kabel dan aksesoris lainnya). Sementara untuk Packing LTSHE yakni pengepakan semua komponen LTSHE (Lampu LED, modul surya, hub, remote, kabel dan aksesoris lainnya) belum dimulai.

ed8fc05048e2a6660d3435bb2a587fbf_p.jpeg

Selain memastikan proses produksi, Tim Inspeksi juga memastikan penyedia barang melakukan pengujian eksternal pada lampu LED dan baterai melalui pengambilan sampel. Adapun lokasi distribusi LTSHE yang diproduksi oleh PT Winner antara lain Lembata, Malaka, Manggarai, Manggarai Barat, Manggarai Timur, Nagekeo, Sikka, Sumba Barat, Sumba Barat Daya, Sumba Timur, Timur Tengah Selatan, Timur Tengah Utara.

Untuk tahun 2019, Rp 328 miliar anggaran Kementerian ESDM dialokasikan untuk program LTSHE, yang meliputi pemasangan baru dan pengawasan program untuk pemasangan tahun-tahun sebelumnya. Anggaran untuk LTSHE tersebut mengambil porsi 6,4% dari seluruh anggaran Kementerian ESDM 2019 yang mencapai Rp 5,15 triliun. Ditargetkan, pada akhir 2019 nanti akan terpasang 107.877 unit LTSHE baru di 22 provinsi di Indonesia dimana Nusa Tenggara Timur dan Papua menjadi penerima terbanyak. Dibandingkan provinsi lainnya di Indonesia, rasio elektrifikasi kedua provinsi tersebut adalah yang terendah, Nusa Tenggara Timur masih 72% dan Papua 94%. Dengan tambahan pemasangan di tahun 2019, maka total dari 2017-2019 akan terpasang 360.429 unit LTSHE di seluruh Indonesia. (RWS)