BBM Satu Harga Menuju Wamena dan Tolikara Papua

Saturday, 8 September 2018 - Dibaca 2773 kali

Wamena, Pemerintah terus berupaya untuk merealisasikan program BBM Satu Harga di seluruh pelosok tanah air. Lembaga penyalur BBM baru kembali diresmikan, kali ini berupa SPBU Mini di Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya dan Distrik Bokondini, Kabupaten Tolikara Provinsi Papua.

Peresmian kedua SPBU Mini ini dilakukan secara simbolis di SPBU Mini Wamena oleh Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM Yuli Rachwati bersama dengan Manager Communication and Relation Wilayah Maluku Papua PT Pertamina (Persero) Eko Kristiawan, Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo, Staf Ahli Bupati Tolikara Edie Rante Tasak, dan dihadiri jajaran TNI dan Polri, serta tokoh masyarakat setempat.

"SPBU Mini Wamena dan SPBU Mini Bokondini ini merupakan bagian dari Program BBM Satu Harga yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Program BBM Satu Harga bertujuan agar rakyat di seluruh Indonesia dapat menikmati BBM dengan harga yang sama, khususnya masyarakat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Kementerian ESDM bersama Pertamina berkomitmen untuk terus menambah jumlah lembaga penyalur BBM di seluruh Indonesia," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Yuli Rachwati dalam sambutannya.

Pada kesempatan tersebut, Yuli Rachwati juga menambahkan bahwa Menteri ESDM telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan Secara Nasional, yang diberlakukan sejak 1 Januari 2017 lalu. Permen ini mengamanatkan agar Badan Usaha Penerima Penugasan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan segera mendirikan penyalur di Lokasi Tertentu yaitu lokasi yang belum terdapat Penyalur.

"Harga BBM kita sebelumnya terendah mencapai Rp 50.000 - 70.000 per liter. Namun sekarang masyarakat sangat terbantu. Dengan kebijakan Bapak Presiden harga BBM kini sama dengan Jawa, Rp 6.450 untuk Premium dan Rp 5.150 untuk Solar. Kuota BBM tetap tapi kendaraan dari hari ke hari bertambah. Hal ini dikarenakan Wamena pusat dari tanah Papua. Sehingga kuota BBM di Wamena terserap dengan masyarakat di sekitarnya. Terutama wilayah pegunungan tengah Papua. Untuk itu, kami harapkan nantinya kuota BBM untuk Wamena dapat ditambah. Tidak hanya BBM, tapi infrastruktur juga begitu. Jalan di Wilayah Timur sudah dibangun. Harapannya akses BBM yang menggunakan pesawat, saat ini bisa lewat darat. Terima kasih untuk semua pihak yang menaruh perhatian dengan penyamaan harga BBM ini," papar Bupati Jayawijaya Wempi Wetipo.

Sebelumnya di Distrik Wamena telah terdapat 3 (tiga) Lembaga Penyalur, bertambahnya keberadaan SPBU Mini di Distrik Wamena Kabupaten Jayawijaya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan memudahkan masyarakat untuk memperoleh BBM. Total alokasi BBM di SPBU Mini Wamena sebesar 60 KL/bulan (15 KL/bulan untuk Solar dan 45 KL/bulan untuk Premium). Sedangkan untuk SPBU Mini Bokondini total alokasi BBM sebesar 85 KL/bulan (10 KL/bulan untuk Solar dan 75 KL/bulan untuk Premium).

"Tolikara berada di sebelah utara Jayawijaya. Nanti kan akan menjadi salah satu poros tengah lintas Papua. Melihat hal tersebut, harapannya beberapa tahun ke depan jalan ini bisa menyambungkan seluruh wilayah di pegunungan Papua. Jika itu terwujud, kami perlu adanya tambahan kuota BBM. Karena arus perputaran kendaraan akan makin meningkat. Harapannya kedepannya, ini menjadi perhatian utama bagi Kementerian ESDM dalam hal BBM. Harga BBM di wilayah Tolikara sebelumnya mencapai harga Rp 25.000 - 30.000 per liter. Kami berterima kasih pada pemerintah pusat yang telah mewujudkan BBM Satu Harga bagi kami yang ada di Papua dan di daerah lainnya," papar Staf Ahli Bupati Tolikara Edie Rante Tasak.

Manager Communication and Relation Wilayah Maluku Papua PT Pertamina (Persero) Eko Kristiawan menyampaikan bahwa SPBU Mini Wamena dan SPBU Mini Bokondini ini adalah SPBU ke-11 dan ke-12 yang telah beroperasi dari rencana 67 lembaga penyalur program BBM Satu Harga yang akan didirikan oleh PT Pertamina (Persero) di tahun 2018. "Pertamina terus berkomitmen untuk mendukung program BBM Satu Harga Pemerintah," jelas Eko.

Supply BBM untuk Kabupaten Jayawijaya dan Tolikara ini berasal dari TBBM Jayapura. Dari TBBM, BBM diangkut menuju Bandara Sentani melalui moda transportasi darat selama kurang lebih 1 jam perjalanan. Dari Bandara Sentani BBM diangkut menggunakan pesawat menuju Bandara Wamena selama kurang lebih 1 jam. Kemudian dari Bandara Wamena, BBM diangkut menggunakan truk angkutan menuju SPBU Mini Wamena (selama kurang lebih 15 menit perjalanan darat) dan SPBU Mini Bokondini (selama kurang lebih 3 jam perjalanan darat).

Yuli menambahkan bahwa secara nasional untuk tahun 2018, kuota minyak tanah sebesar 0,61 juta KL, Solar 15,62 juta KL dan Premium 11,8 juta KL. Kiranya BBM Solar dan Premium dapat disalurkan secara langsung kepada konsumen pengguna dengan harga yang telah ditetapkan oleh Pemerintah sehingga akan mendorong perkembangan perekonomian di daerah. "Tak lupa kami mengharapkan dukungan pengawasan dari semua pihak baik Pemerintah Daerah BPH Migas bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dan TNI/Polri agar penyaluran BBM bagi masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan Kabupaten Tolikara ini dapat berlangsung lancar," ujar Yuli. (NOK)