Dukung Pemanfaatan Gas Untuk Transportasi, Dirjen Migas Resmikan Implementasi Teknologi DDF pada Mobil Tangki Pertamina

Tuesday, 27 December 2022 - Dibaca 244 kali

Jakarta, Pemerintah berkomitmen memastikan proses transisi energi keberlanjutan dapat berjalan secara maksimal, antara lain melalui diversifikasi dan konversi sumber energi. Salah satu wujudnya adalah pemanfaatan bahan bakar gas (BBG) untuk transportasi jalan seperti Diesel Dual Fuel (DDF) pada tiga unit mobil tangki BBM Pertamina yang peresmiannya dilakukan oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji di Integrated Terminal Jakarta (TBBM Plumpang), Selasa (27/12).

Pemanfaatan DDF yang merupakan kombinasi dari bahan bakar Solar dan CNG (Compressed Natural Gas) di tiga tangki BBM ini juga merupakan tindak lanjut Keputusan Menteri ESDM Nomor 47.K/HK.04/MEM.M/2021 tentang Peta Jalan (Roadmap) Pemanfaatan Bahan Bakar Gas Untuk Transportasi Jalan dan Penugasan Penyediaan dan Pendistribusian Bahan Bakar Gas untuk Transportasi Jalan Tahun 2020 - 2024 kepada PT Pertamina (Persero) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk.

Pemerintah mengapresiasi implementasi teknologi DDF pada mobil tangki Pertamina sebagai salah satu wujud peran PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga selaku pengelola mobil tangki logistik dan PT Pertamina Gas Negara (PGN) sebagai penyedia CNG, dalam memberikan contoh penggunaan CNG kepada masyarakat bahwa selain lebih ekonomis, CNG ini aman, ramah lingkungan dan sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan yang dipersyaratkan oleh produsen kendaraan.

"Ini menjadi kesempatan yang baik bagi Pertamina untuk mengubah truk tangki yang semula berbahan bakar BBM, beralih menggunakan gas. Kalau bukan Pertamina dan PGN yang menjadi pionir, siapa lagi? Saya mendorong Pertamina melakukan pioneering ini sebaik mungkin," kata Dirjen Migas Tutuka Ariadji.

Dengan dimulainya pemasangan DDF pada tiga unit mobil tangki ini, diharapkan dapat dilanjutkan dengan implementasi konversi BBM ke BBG untuk seluruh kendaraan operasional milik Pertamina di seluruh Indonesia dan juga di dunia industri secara umumnya.

Menurut dia, roadmap pemanfaatan gas untuk transportasi jalan yang disusun PT Pertamina sangat bagus. Pemerintah akan terus memantau dan berkoordinasi agar rencana tersebut dapat terwujud. "Saat ini terdapat 3 truk yang menggunakan DDF, tahun 2024 ada 89 truk. Kami sangat mengharapkan ini dapat terjadi," kata Tutuka.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah juga berharap masyarakat semakin yakin bahwa BBG adalah salah satu pilihan sumber energi terbaik dalam periode transisi energi ini. Penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dapat mendukung peningkatan kualitas udara, yang pada jangka panjang akan mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Erry Widiastono mengatakan implementasi DDF merupakan komitmen Pertamina dalam rangka mengurangi emisi karbon dan implementasi ESG (Environmental, Social and Governance) di perusahaan.

"Diharapkan dengan implementasi DDF maka biaya operasional akan semakin efisien, juga pemakaian volume CNG akan meningkat sesuai dengan target Kepmen ESDM 47 tahun 2021, serta tercipta ekosistem pemanfaatan BBG sebagai energi transisi," ujar Erry.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Heru Setiawan menyatakan bahwa PGN sebagai Subholding Gas Pertamina mendukung penuh program konversi BBG Pertamina. Di sisi lain, PGN telah menargetkan perluasan pemanfaatan BBG untuk transportasi darat dalam 5 tahun ke depan. Konversi ke BBG pada truk logistik BBM, diharapkan bisa semakin meningkatkan optimalisasi SPBG.

"Dengan penggunaan DDF akan memberikan saving biaya bahan bakar pada truk dual fuel sampai dengan 30%. Secara teknis, DDF telah memenuhi standar keamanan diantaranya dari Kementerian ESDM Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan, Kementerian Perindustrian," jelas Heru.

Acara ini juga dihadiri oleh Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra, Direktur Sarana Transportasi Jalan Danto Restyawan, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono dan Ketua Umum Hiswana Migas Rachmad Muhamadiyah. (TW/AFB)