Harga BBM Januari 2018 Tetap

Wednesday, 27 December 2017 - Dibaca 1369 kali

Jakarta, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk tidak menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium dan Solar pada periode 1 Januari 2018 hingga 31 Maret 2018. Keputusan ini dengan pertimbangan terhadap daya beli masyarakat.

"Harga eceran BBM untuk RON 88 atau yang biasa disebut Premium dan juga gas oil 48 biasanya itu (disebut) Bio Solar ditetapkan harganya sama atau tidak naik, untuk periode 1 Januari sampai 31 Maret 2018," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan pada konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (27/12). Mendampingi Menteri Jonan, Wamen ESDM Arcandra Tahar, Dirut PT Pertamina Melia Massa Manik serta Dirut PT PLN Sofyan Basir.

Dengan tidak adanya perubahan harga tersebut, maka BBM jenis Premium penugasan untuk wilayah di luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali) tetap Rp 6.450 per liter dan BBM jenis Solar subsidi tetap Rp 5.150 per liter.

Menurut Jonan, penetapan harga BBM jenis Premium dan Solar tidak naik ini dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat. "Penetapan pemerintah tidak naik ini, satu-satunya karena mempertimbangkan daya beli masyarakat. Itu saja," ujarnya.

Selain memutuskan harga BBM, Jonan juga memutuskan untuk tarif listrik di awal tahun tetap atau sama seperti periode 3 bulan terakhir. "Pemerintah memutuskan bahwa tarif listrik untuk 1 Januari sampai 31 Maret 2018 dinyatakan tetap. sama dengan periode 3 bulan terakhir. Jadi tidak ada kenaikan karena memang penetapan tarif listrik itu 3 bulan," jelas Jonan.

Sementara itu terkait piutang PT Pertamina dan PT PLN, Menteri Jonan telah meminta Menkeu Sri Mulyani untuk segera membayar tagihan-tagihan BUMN tersebut.

"Sebenarnya secara anggaran sudah dialokasikan, di APBN juga sudah ada subsidinya untuk Pertamina itu berapa atau tagihan berapa yang harus dibayar negara. Ini masalah cash flow aja, bukan masalah. Kalau tagihan tetap dicatat tagihan. Tapi ini ada dorongan supaya Kemenkeu untuk segera membayar," ujar Jonan. (DK)