Jargas 8.150 SR Diresmikan, Warga Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan Nikmati Gas Bumi Bersih dan Murah

Wednesday, 16 October 2019 - Dibaca 697 kali

Probolinggo, Untuk memenuhi kebutuhan energi yang bersih, murah, ramah lingkungan dan efisien, Pemerintah membangun jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) sejak tahun 2009. Pada tahun 2019, dibangun 74.307 sambungan rumah (SR) jargas yang tersebar di 16 lokasi. Diantaranya adalah Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan sebanyak 8.150 SR.
Ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pengaliran gas, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, Rabu (16/10), di Kelurahan Tongas Wetan, Kabupaten Probolinggo, meresmikan jargas di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan. Hadir dalam peresmian ini, Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari, Komite BPH Migas Sumihar Panjaitan, serta Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN, Redy Ferryanto .
Pembangunan jargas di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan dibangun dengan APBN pada Tahun Anggaran 2019, dengan dasar Keputusan Menteri ESDM RI Nomor 333.7 K/12/MEM/2015, dan Nomor 119 K/10/MEM/2019.
Total SR yang sudah terpasang untuk jargas di dua kabupaten ini adalah 8.150 SR yang terbagi menjadi 11 sektor, dengan perincian di Kabupaten Probolinggo sebanyak lima sektor sementara sisanya di Pasuruan. Berdasarkan rencana kerja, seharusnya jumlah sambungan yang terbangun 8.000 SR. Namun untuk mengakomodir antusiasme masyarakat terhadap jargas, maka Ditjen Migas melakukan efisiensi dan optimalisasi belanja anggaran pembangunan jargas Kabupaten Probilinggo dan Kabupaten Pasuruan, sehingga dapat menambah sambungan sebanyak 150 SR.
"Sumber pasokan gasnya berasal dari Husky CNOOC Madura Ltd dengan jumlah volume alokasi gas sebesar 0,2 mmscfd," papar Djoko Siswanto.
Untuk pembangunan jargas yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional tersebut, Pemerintah menugaskan PT Pertamina (Persero) melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk selaku anak perusahaan (sub holding gas bumi). Pembangunan jargas dimulai pada 26 April lalu dengan jangka waktu pengerjaan selama 216 hari atau lebih cepat dari jadwal. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah.

img-20191016-wa0165.jpg"Kami berterima kasih atas dukungan Pemda Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, sehingga pembangunan jargas berjalan lancar, bahkan lebih cepat dari jadwal. Dukungan pemda sangat penting karena berdasarkan pengalaman selama ini, terdapat beberapa kendala non teknis yang berpotensi menghambat pembangunan jargas seperti perizinan, maupun permasalahan sosial yang terjadi pada saat pelaksanaan pembangunan. Diharapkan pemda lainnya juga memberikan dukungan serupa, sehingga masyarakat dapat lebih cepat menikmati gas bumi yang bersih dan murah," ungkap Djoko.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menambahkan, total sambungan gas rumah tangga yang dibangun menggunakan dana APBN di Jawa Timur hingga saat ini mencapai 66.111 SR. "Diharapkan dengan bertambahnya sambungan gas rumah tangga di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Probolinggo dan Pasuruan, memberi banyak manfaat bagi masyarakat," katanya.
Pembangunan jargas dilakukan di daerah yang memiliki sumber gas atau dekat dengan sumber gas. Pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga selain lebih menghemat subsidi LPG yaitu sekitar Rp 178 miliar per tahun atau jumlah impor LPG yang berkurang sekitar 25.500 ton per tahun.
Pembangunan jargas yang dilaksanakan Pemerintah sejak 2009, direncanakan hingga akhir tahun ini dapat terbangun 404.139 SR. Tahun 2019 ini, jargas dibangun di 16 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Utara, Kota Dumai, Kota Jambi, Kota Palembang, Kota Depok, Kota Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cirebon, Kota Lamongan, Kabupaten Kutai Kertanegara, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Banggai dan Kabupaten Wajo. (TW)