Jaring Investor, Ditjen Migas Gelar Diskusi Prospek Migas Southeast Makassar

Thursday, 6 September 2018 - Dibaca 1062 kali

Jakarta, Direktorat Jenderal Migas menyelenggarakan Coffee and Discussion Potensi dan Prospek Migas di Selat Makassar yang membahas mengenai Southeast Mahakam Block di Gedung Migas, Kamis (6/9). Wilayah Kerja (WK) Southeast Mahakam dapat menjadi benchmark kondisi migas di Selat Makassar yang kaya migas.

Diskusi dibuka oleh Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ediar Usman dan diikuti oleh 40 orang yang mewakili 15 perusahaan calon investor dari dalam dan luar negeri. Bertindak sebagai narasumber adalah Awang Harun Satyana, Tenaga Ahli dari SKK Migas.

Acara ini digelar Ditjen Migas sebagai salah satu upaya proaktif kepada calon investor dengan tujuan lebih memperkenalkan dan membedah informasi blok-blok yang sedang dilelang dan kandidat wilayah kerja kepada calon peserta lelang wilayah kerja.

Sebagaimana diketahui, saat ini Ditjen Migas KESDM sedang melakukan lelang Wilayah Kerja Migas yang terdiri dari 3 Wilayah Kerja Produksi dan 3 Wilayah Kerja Eksplorasi. "Ditjen Migas merasa perlu mengumpulkan calon investor baik yang sudah mendaftar maupun yang belum sebagai peserta untuk melakukan klarifikasi, konfirmasi dan pendalaman data G & G di Selat Makassar," menurut Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Ediar Usman.

Awang Harun Satyana memaparkan, masih banyak misteri pada lapisan batu pasir di sekitar Blok Southeast Mahakam, baik ketebalannnya maupun penyebarannya. Tetapi secara umum, blok ini cukup prospek dan menjadi tantangan untuk mengungkapkan kandungan migas sehingga layak ditawarkan.

Diharapkan melalui forum ini, para calon investor dapat lebih diyakinkan lagi dalam pengambilan keputusan untuk mengambil blok yang ditawarkan, sehingga tidak ragu-ragu lagi. Selain masalah sub-surface, peserta juga diberi kebebasan untuk memperjelas masalah terkait mekanisme lelang, bid document, kontrak, keekonomian dan term and condition (T&C).

Khusus mengenai Blok Southeast Mahakam, blok yang dilelang sejak 14 Agustus 2018 ini pernah dikembangkan oleh Total EP. Berdasarkan eksplorasi yang dilakukan, diperoleh kandungan gas pada sumur Trekulu 1 dan Tongkol South 1. Namun karena keterbasan data saat itu, tidak diperoleh informasi yang cukup mengenai keekonomainnya. Dengan berkembangnya teknologi eksplorasi dan kegiatan survei umum saat ini seperti konsep geologi, seismik 2D & 3D dan data sumur, saat ini terdapat data baru yang bisa menunjukkan kandungan gas di Southeast Mahakam. (TW)