KESDM Dorong Transisi Blok Rokan Dipercepat

Thursday, 26 December 2019 - Dibaca 624 kali

Jakarta, Pemerintah cq. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong transisi alih kelola Blok Rokan dari Chevron Pasific Indonesia ke PT Pertamina (Persero), rampung tahun 2020. BUMN itu juga telah diminta menyiapkan investasi untuk melakukan pengeboran.

Menteri ESDM Arifin Tasrif disela-sela kunjungan ke Kantor BPH Migas, Senin (23/12), mengatakan, proses alih kelola dari Chevron ke Pertamina saat ini terus berjalan. "Kita sudah minta Pertamina untuk update, kemudian Chevron untuk membuka pintu. Tiap minggu Chevron sudah lapor, saya ada hambatan (ini itu), kemudian kita pertemukan dengan Pertamina," ujar Arifin.

Percepatan alih kelola dilakukan untuk mempertahankan tingkat produksi Blok Rokan saat jatuh tempo alih kelola di tahun 2021 nanti. Pertamina diharapkan melakukan 20 poin pengeboran dari 72 yang direncanakan. "Pertamina harus segera melaksanakan 20 poin pengeboran untuk mempertahankan dari 72 target," tegasnya.

Untuk itu, Pemerintah meminta agar perusahaan pelat merah tersebut menyiapkan investasi yang dibutuhkan. "Investasinya satu pengeboran itu berapa, tanya ke Pertamina," imbuh Arifin.

Rencana percepatan transisi alih kelola ini, diakui Arifin masih terkendala hal-hal terkait regulasi dan kontrak administrasi serta beberapa isu lainnya. Namun kendala ini harus dapat diselesaikan secepatnya.

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina pada 31 Juli 2018. Keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal Pertamina yang dinilai lebih baik dalam mengelola blok tersebut dibandingkan PT Chevron Pacific Indonesia.

Dengan keputusan tersebut, maka Blok Rokan akan dikelola sepenuhnya oleh Pertamina mulai 9 Agustus 2021. Keputusan ini juga menjadikan kontribusi produksi minyak BUMN tersebut diperkirakan meningkat menjadi 60% dari produksi minyak nasional. Tahun 2018, kontribusi produksi minyak Pertamina sekitar 36%.

Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia. Pada awal Januari 2019, produksinya mencapai 207.000 barel per hari atau setara dengan 26% produksi nasional. Blok yang memiliki luas 6.220 kilometer ini memiliki 96 lapangan di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap. Tercatat, sejak beroperasi 1971 hingga 31 Desember 2017, total produksi di Blok Rokan mencapai 11,5 miliar barel minyak sejak awal operasi. (TW)