Kopi Senja Eps. 7 : Makan Sehat Untuk Hidup Hebat
Jakarta, Makanan merupakan sumber energi yang paling vital untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Makanan yang dikonsumsi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh kita. Memiliki tubuh yang sehat dan dapat bekerja dengan produktif adalah dambaan bagi semua orang, tidak terkecuali bagi para ASN Ditjen Migas yang sehari-hari memiliki banyak tugas dan target yang harus dipenuhi.
Namun tidak dapat dipungkiri, tingkat kesibukan dan stres yang tinggi, disertai kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang buruk, ditambah lagi ketersediaan makanan sehat yang masih minim di lingkungan tempat kerja, sering membuat para pekerja kantoran rentan mengalami gangguan kesehatan di usia muda, seperti obesitas, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Padahal pola makan sehat dan teratur sangat diperlukan agar tubuh tidak mudah terkena penyakit, yang dapat mengganggu aktivitas serta menurunkan produktivitas.
Lalu bagaimana cara mengatur pola makan yang sehat di tempat kerja? Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional, Kopi Senja Episode 7 hadir kembali, Kamis (02/02) siang, bertema "Kelas Gizi Ditjen Migas : Makan Sehat Untuk Hidup Hebat" dengan menghadirkan narasumber Tri Mutiara Ramdani, S.Gz, M.Sc, selaku Co-founder @dietela.id.
Direktur Teknik dan Lingkungan Migas Mirza Mahendra yang juga turut hadir dalam Kopi Senja kali ini menjelaskan bahwa Kopi Senja hari ini merupakan salah satu dari beberapa rangkaian acara peringatan Bulan K3 Nasional yang ada Ditjen Migas. Tema Kopi Senja hari ini pun diangkat sebagai salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, sehingga dapat mengurangi probabilitas munculnya penyakit atau kecelakaan kerja akibat kelalaian yang mengakibatkan demotivasi dan defisiensi produktivitas kerja. "Selain Kopi Senja hari ini, dalam rangkaian peringatan Bulan K3 Nasional diadakan juga Lomba Penurunan Berat Badan bagi pada pegawai Ditjen Migas, yang ternyata banyak juga peminatnya dan progress penurunannya juga lumayan," tambahnya.
Terkait Kopi Senja Episode 7, hal mendasar yang perlu diketahui adalah bagaimana mengatur waktu makan yang baik sesuai dengan kebutuhan tubuh. Dalam sehari, waktu makan yang baik adalah 5 (lima) kali sehari yang terdiri dari sarapan, snack pagi, makan siang, snack sore dan makan malam. Dikarenakan lama waktu bekerja rata-rata adalah 8 hingga 10 jam sehari maka 3 hingga 4 dari 5 waktu makan kita sangat bergantung dengan kesiapan pemilihan makanan, serta ketersediaan makanan di kantor atau tempat kerja dan sekitarnya.
Tri Mutiara Ramdani menjelaskan bahwa makan sehat di kantor disertai dengan aktif bergerak dapat memberikan banyak hal positif seperti hasil MCU bagus, risiko penyakit berkurang, suasana hati dan energi baik, produktivitas terjaga, mengurangi stres, meningkatkan daya tahan tubuh, sekaligus dapat menjadi latihan manajemen waktu serta mewujudkan work-life balance. "Lalu makan sehat itu terdiri dari apa saja? Makan sehat adalah makan dengan komposisi seimbang, bahan makanan bervariasi dan porsi sesuai kebutuhan masing-masing. Tentungan dengan tetap mengkonsumsi asupan gula, garam & lemak tambahan sesuai anjuran," paparnya.
Asupan gula, garam & lemak tambahan sesuai anjuran dalam sehari yaitu 50 gram atau setara dengan 4 sdm gula (gula pasir, aren, madu), 2100 mg natrium atau setara dengan 1 sdt garam dan 67 gram minyak atau setara dengan 4 potong bahan makanan yang digoreng.
Beberapa perilaku makan sehat yang dapat diterapkan di kantor, antara lain makan teratur, meningkatkan asupan sayur dan buah, membatasi makan makanan cepat saji, makan lebih jarang dan dalam jumlah sedikit, menyiapkan makanan dan camilan dengan bahan-bahan yang mengandung sedikit atau tanpa tambahan gula, garam (natrium), lemak jenuh. memiilih menu lengkap dan seimbang saat makan di luar. mencukupi minum air putih, membatasi minuman manis serta pahami label informasi nilai gizi.
Tri memaparkan bahwa untuk memulai menerapkan perilaku makan sehat di kantor yang harus dilakukan, pertama, pemahaman hal-hal dasar tentang pola makan dan kesehatan seperti mengetahui status gizi terkini dengan melakukan pengukuran & pemantauan antropometri (tinggi & berat badan, lingkar pinggang, komposisi tubuh), sosialisasi hasil MCU pegawai (highlight masalah kesehatan pegawai berdasarkan hasil MCU) dan mengedukasi pegawai terkait isi piring seimbang, cara membaca informasi nilai gizi, cara memilih snack kemasan, cara memilih menu ketika membeli makanan di luar serta edukasi terkait diet yang tepat.
Kedua, dan yang terpenting, jangan sampai melewatkan atau skip waktu makan. Skip atau melewatkan waktu makan membawa banyak dampak yang buruk bagi tubuh, seperti level gula darah bisa jadi sangat rendah, sulit untuk konsentrasi, muncul gejala pusing, keringat dingin, lemas sampai pingsan serta overeating atau kalap di waktu makan selanjutnya. Sehingga sangat penting bagi pegawai yang banyak menghabiskan waktunya di kantor mulai latihan untuk terbiasa makan sesuai jam makan yang teratur. (KDB)