Kunjungi Jargas Kota Jambi, Dirjen Migas Goreng Telur

Wednesday, 28 April 2021 - Dibaca 722 kali

Jambi, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Tutuka Ariadji menjajal pemakaian jaringan gas untuk rumah tangga (jargas) di Kota Jambi dengan menggoreng telur, bersama Walikota Jambi Syarif Fasha. Keduanya menunjukkan kepiawaiannya menggoreng telur mata sapi di rumah Emi, warga Kelurahan Wijaya Pura, Kota Jambi, Rabu (28/4).

"Saya terharu ikut masak telur, di mana saya juga sudah beberapa tahun tidak masak telur sendiri. Untung insting saya muncul. Kalau tidak, malu juga bersaing dengan Bapak Walikota yang jauh lebih ahli," kata Tutuka sambil tertawa.

Tutuka tidak mengalami kesulitan saat memasak karena nyala apinya merata. Hal senada juga dikemukakan Emi yang telah empat bulan menikmati jargas. "Tidak ada kesulitan atau kendala pakai jargas. Apalagi kami juga mendapat kompor gratis. Mahal itu harganya," kata Emi dengan nada gembira.

Memang bagi warga yang rumahnya dipasang jargas, Pemerintah juga melengkapinya dengan kompor 2 tungku yang diberikan secara cuma-cuma. Ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat agar dapat segera memanfaatkan gas bumi yang bersih dan hemat ini.

Jargas merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang mendukung diversifikasi energi. Program ini dilaksanakan dalam rangka mengoptimalkan pemanfaatan potensi gas bumi melalui pipa untuk sektor rumah tangga.

Pembangunan jargas bertujuan memberikan akses energi kepada masyarakat, menghemat biaya bahan bakar untuk memasak, membantu ekonomi masyarakat menuju ekonomi masyarakat mandiri dan ramah lingkungan dan mengurangi beban subsidi BBM dan/atau LPG untuk rumah tangga.

Dirjen Migas Tutuka Ariadji mengungkapkan, Pemerintah telah membangun sekitar 13.000 sambungan rumah (SR) jargas di Kota Jambi. Dari jumlah tersebut, sekitar 8.000 SR telah teraliri dan sisanya akan segera diselesaikan.

Pembangunan jargas di Kota Jambi dilakukan mulai tahun 2012, 2017, 2019 dan 2020. Untuk tahun 2020, telah dibangun 10.295 SR yang tersebar di Kota Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi. Pasokan gas berasal dari PT Pertamina Hulu Energi. Pengoperasian instalasi jargas selanjutnya dilakukan oleh PT Pertagas Niaga bekerja sama dengan BUMD, PT JII.

Menurut Tutuka, pembangunan jargas yang telah dilaksanakan Pemerintah sejak 2009 ini, hingga tahun 2022 masih akan dibangun dengan menggunakan dana APBN. Namun ke depan, Pemerintah akan mengembangkan jargas dengan skema kerja sama Pemerintah dan badan usaha (KPBU). Tujuannya, agar jargas dapat terbangun secara massif sehingga semakin banyak masyarakat yang bisa merasakan keuntungannya.

"Program ini kami nilai sangat bermanfaat. Kami akan teruskan dan kembangkan lebih jauh dengan mengajak swasta ke depannya. Kalau menggunakan dana APBN, jumlah yang dibangun terbatas. Dengan menggandeng swasta, jumlahnya bisa 8 kali lipat," jelasnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, Indonesia termasuk negara yang kaya gas bumi. Setalah sebelumnya produksi gas sebagian besar diekspor sebagai komoditas, saat ini sebagian besar gas digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, seperti industri, kelistrikan dan rumah tangga.

Program jargas telah dilaksanakan Kementerian ESDM c.q Ditjen Migas sejak tahun 2009 dan hingga 2020, total telah terpasang 535.555 SR. Sedangkan untuk tahun 2021, akan dibangun 120.776 SR di 21 kabupaten/kota. Target pembangunan jargas berdasarkan RPJMN sebesar 4 juta SR pada tahun 2024. (TW)