Menteri Jonan Resmikan 4.695 SR, Kini 70 Persen Kota Tarakan Teraliri Gas Bumi

Friday, 15 February 2019 - Dibaca 1157 kali

Tarakan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meresmikan pengoperasian 4.695 sambungan rumah (SR) jaringan distribusi gas bumi untuk rumah tangga (jargas) di Kampung Enam, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Jumat (15/2). Ini merupakan kali ketiga, Kota Tarakan mendapatkan bantuan pembangunan jargas dari Pemerintah. Dengan peresmian ini, berarti sekitar 70% rumah tangga di kota ini telah teraliri gas bumi.

Jargas yang diresmikan ini dibangun dengan dana APBN tahun 2018 oleh PT Perusahaan Gas Negara (PGN) berdasarkan penugasan Pemerintah, di 6 lokasi yaitu Kampung Enam sebanyak 1.328 SR, Kampung Empat 1.295 SR, Mamburunga 1.101 SR, Mamburungan Timur 281 SR, Rusunawa dan Perum Khusus 283 SR serta Penetrasi 407 SR.

Pasokan gas bumi untuk jargas Kota Tarakan berasal dari Medco Sinergi Indonesia dan Pertamina EP Bunyu.

Jargas di Kota Tarakan dibangun dalam 3 tahap yaitu tahun 2010 sebanyak 3.366 SR, tahun 2016 sebanyak 21.000 SR dan 2018 sebanyak 4.695 SR. Hingga saat ini sebanyak 29.061 rumah tangga telah teraliri gas bumi atau sekitar 70% dari total rumah tangga di Kota Tarakan. Investasi pembangunan jargas dalam 3 tahap ini mencapai Rp 332 miliar.

"Melalui penambahan jargas ini, sekitar 70% masyarakat di kota Tarakan menikmati manfaat gas bumi," urai Menteri Jonan.

Program jargas merupakan wujud komitmen Pemerintah agar masyarakat dapat merasakan manfaat dana APBN secara langsung serta dalam jangka panjang, dapat memperkuat ekonomi masyarakat.

"Pemerintah berkomitmen akan terus mendorong dan mempercepat program jargas. Setiap tahunnya, Pemerintah mengeluarkan dana APBN untuk menambah jaringan gas rumah tangga di berbagai daerah, sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat besar penggunaan gas bumi," kata Jonan.

img-20190215-wa0073.jpgDirektur Utama

PGN Gigih Prakoso mengatakan, dengan kehadiran jargas masyarakat bisa mengakses sumber energi baik.

Di sisi lain, PGN sebagai sub holding gas juga konsisten membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi. Sampai saat ini, PGN tercatat mengelola jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km yang terus diperluas.
Pada tahun 2018, Pemerintah membangun jargas sebanyak 89.906 SR di 18 lokasi yaitu Lhokseumawe (2.000 SR), Deli Serdang (5.560 SR), Medan (5.656 SR), Palembang (4.315 SR), Prabumulih (6.018 SR), Musi Rawas (5.182 SR), Serang (5.043 SR), Cirebon (3.503 SR), Bogor (5.120 SR), Sidoarjo (7.093 SR), Pasuruan (6.314 SR), Probolinggo (5.088 SR), Bontang (5.005 SR), Penajam Paser Utara (4.260 SR), Balikpapan (5.000 SR), Tarakan (4.695 SR), Samarinda (4.500 SR) dan PALI (5.375 SR).

Jargas untuk rumah tangga memiliki banyak keunggulan. Gas yang dialirkan melalui pipa ke rumah-rumah tangga merupakan gas alam (natural gas) yang sangat bersih. Jargas ini jauh lebih aman karena tekanan jargas lebih rendah dari tekanan LPG. Artinya, apabila ada kebocoran, gas langsung naik ke atas ke udara bebas.

Keunggulan lain adalah dapat dilakukan penghematan baik dari sisi konsumen maupun Pemerintah. Jargas sangat murah sehingga pengunaannya dapat mengurangi biaya rumah tangga sekitar Rp 60 ribu hingga 90 ribu per bulan per keluarga.

Jargas juga lebih praktis dibandingkan LPG 3 kg karena pasokan terjamin 24 jam. Selain itu, program jargas juga akan menekan impor LPG sehingga menghemat subsidi LPG 3 kg dalam APBN. "Setahun kebutuhan kita 6,5 juta ton, 4,5 juta di antaranya masih impor. Meski produksi gas bumi kita 1,2 juta setara barel oil per hari, jenis yang dihasilkan bukan C3 dan C4 yang bisa dibuat LPG," ungkap Jonan.

Sejak dibangun pertama kali tahun 2009, total jargas yang terbangun dengan dana APBN hingga saat ini sebanyak 325.773 SR yang terdistribusi di 16 provinsi, 40 kabupaten/kota. Untuk tahun 2019, direncanakan akan dibangun sebanyak 78.216 SR jargas di 18 lokasi yaitu Kabupaten Aceh Utara (5.000 SR), Kota Dumai (4.300 SR), Kota Jambi (2.000), Kota Palembang (6.000 SR), Kota Depok (6.230 SR), Kota Bekasi (6.720 SR), Kabupaten Karawang (2.681 SR), Kabupaten Purwakarta (3.765 SR), Kabupaten Cirebon, (6.520 SR), Kabupaten Lamongan (4.000 SR), Kota Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Mojokerto (4.000 SR), Kabupaten Pasuruan (4.000 SR), Kabupaten Probolinggo (4.000 SR), Kabupaten Banggai (4.000 SR), Kabupaten Wajo (2.000 SR) dan Kutai Kartanegara (5.000 SR). (TW)