Naikkan Taraf Hidup Nelayan dengan Konverter Kit, Perlu Sinergi Data Pusat dan Daerah

Wednesday, 20 November 2019 - Dibaca 624 kali

Samarinda, Siang itu nelayan Kabupaten Samarinda tak melaut. Sebagian besar tampak sengaja berkumpul di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Selili Samarinda. Wajah-wajah antusias penuh harap pun pecah, saat tiga orang nelayan yakni Syahrul, Wahid, dan Suriansyah secara simbolis menerima 137 paket Konver Kit Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) Untuk Kapal Penangkapan Ikan dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) (20/11).

Dalam kesempatan tersebut Direktur Teknik dan Lingkungan Migas, Dr Ir. Adhi Wibowo. M.Sc menyampaikan bahwa Program Konversi BBM ke BBG bagi nelayan kecil sangat bermanfaat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

"Program ini ada, supaya taraf hidup para nelayan makin baik, penghematan 40 sampai dengan 50 ribu dalam sehari," kata Adhi.

Program Konversi BBM ke BBG Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran ini mengacu pada amanat Peraturan Presiden No. 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air bagi Petani Sasaran.

Penerima bantuan Konverter Kit merupakan nelayan yang benar-benar memenuhi kriteria. Untuk itu, menurut Adhi diperlukan sinergi data antara Pusat, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan DPR RI terutama untuk menangkap kebutuhan masyarakat setempat, terutama bagi 700 nelayan di Kota Samarinda.

"Untuk menyukseskan program ini (Konversi BBM ke BBG bagi Nelayan Kecil), sinkronisasi data Pusat dan Daerah harus baik, hal ini diperlukan untuk menaikan taraf hidup nelayan agar makin baik," imbuh Adhi.

Tahun 2018, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, KESDM juga telah menyerahkan bantuan yang sama sebesar 143 Paket Konverter Kit, sehingga hingga 2019 total 280 Paket Konverter Kit telah diterima Nelayan Kota Samarinda.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Walikota Samarinda Muhammad Barkati, S.Sos, M.H. menyampaikan bahwa bantuan mesin dan perangkat Konverter Kit bagi nelayan merupakan stimulan dalam rangka peningkatan produksi nelayan. Dimana tujuan akhirnya adalah peningkatan pendapatan nelayan.

"Mesin kapal berbahan bakar gas ini telah melalui uji dan declare mampu menghemat uang 30 sd 50 ribu rupiah per hari. Estimasi jika melaut selama 20 hari akan menghemat biaya hingga 1 juta rupiah, " ungkap Barkati, "Semoga nelayan dapat lebih produktif, " imbuhnya kemudian.

Selain itu Barkati juga berharap, koordinasi data antara Pusat dan Derah agar tetap baik. "Negara kita adalah negara yang sangat peduli pada masyarakat, hanya data yang susah, "ungkapnya

Saat ini baru ada 700 orang nelayan yang terdata oleh Pemerintah Kota Samarinda. Untuk itu Barkati menghimbau kepada para nelayan yang belum menerima bantuan Konverter Kita agar segera bergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) untuk memudahkan Pemerintah Kota Samarinda memantau dan menyalurkan bantuan. (RAW)