Natal 2021 dan Tahun Baru 2022: Pemerintah Antisipasi Lonjakan Konsumsi BBM dan LPG

Friday, 24 December 2021 - Dibaca 513 kali

Jakarta, Pemerintah mengantisipasi adanya lonjakan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquified Natural Gas (LPG) selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru). Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran pasokan dan distribusi energi ke masyarakat, kendati masih terdapat pembatasan kegiatan akibat pandemi Covid-19.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyampaikan hal tersebut dalam kunjungan kerjanya ke TBBM Padalarang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (24/12). Dalam kunjungan untuk memastikan kehandalan pasokan BBM dan LPG selama periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 tersebut, Menteri ESDM didampingi Sekjen ESDM Ego Syahrial, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Soerjaningsih dan Kepala BPH Migas Erika Retnowati.

PT Pertamina (Persero) dalam laporannya kepada Menteri ESDM, memproyeksikan terdapat kenaikan konsumsi BBM sebesar 1,9 juta kilo liter pada periode Nataru.

"Kami (pemerintah) minta ke Pertamina untuk menyiapkan stok BBM di seluruh titik (keramaian) yang butuh BBM dan bagaimana bisa mengurangi antrean (pembelian) panjang," kata Menteri Arifin.

Ke depannya, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi dan BPH Migas diharapkan menyiapkan infrastuktur penyaluran pipa BBM ke titik-titik tertentu, untuk mengantisipasi dan mengurai antrean panjang pembelian BBM.

Dari sisi kebutuhan LPG, rata-rata penyaluran realisasi penyaluran LPG Satgas Nataru 2021 dari PT Pertamina mengalami kenaikan sekitar 1% dari rerata Oktober 2021. Pada periode yang sama, lonjakan cukup signifikan terjadi pada kebutuhan Avtur dimana rata-rata realisasinya meningkat sekitar 22,95% dari rerata Oktober 2021.

Hingga 22 Desember 2021, pasokan dan penyaluran BBM dan LPG nasional berjalan lancar dengan rincian ketahanan stok untuk LPG sebanyak 15,32 hari, Kerosene 44,40 hari, Premium 23,33 hari, Pertalite 7,72 hari, Pertamax 21,75 hari, Turbo 48,93 hari, Solar/Bio 18,90 hari, Dexlite 1,68 hari, Dex 31,12 hari dan Avtur sebanyak 37,88 hari.

Pemerintah pun turut mengapresiasi upaya Pertamina atas dedikasi serta kesiagaan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru.

Salah satu kesiapan yang dilakukan oleh Satgas Nataru adalah memberikan layanan BBM, LPG dan Avtur di Jawa bagian Barat adalah menyiapkan agen, pangkalan siaga, dan Layanan Pertamina Siaga dengan rincian Agen LPG PSO Siaga 1.058 titik, pangkalan LPG Siaga 6.413 titik, agen LPG Non PSO Siaga 180 titik, Sub Agen LPG Non PSO Siaga 632 titik, 2 unit mobile dispenser, 9 titik BBM Modular, 17 titik Pertamina Delivery Service (PDS) dan SPBU Kantong sebanyak 53 unit.

Titik rawan kemacetan area yang dilayani Satgas Nataru Jawa Bagian Barat antara lain wilayah Anyer, Merak, Cikampek, Nagrek, Cirebon, Garut dan daerah wisata Puncak, Lembang, Ciwidey, Pangandaran dan Pelabuhan Ratu. (NA/TW)