Pastikan Pasokan BBM Aman, Wamen ESDM Kunjungi TBBM Plumpang

Tuesday, 28 May 2019 - Dibaca 780 kali

Jakarta, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar didampingi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Djoko Siswanto, melakukan kunjungan kerja ke Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Selasa (28/5), untuk memastikan kesiapan sektor ESDM menghadapi libur Hari Raya Idul Fitri 1440 H. Secara umum, pasokan BBM nasional selama libur Lebaran 2019, dalam kondisi aman.

"Berdasarkan data yang kami terima hari ini, untuk stok BBM, insya Allah dalam keadaan aman dengan rata-rata stok untuk Premium 21 hari, Pertalite juga 21 hari, Solar 26 hari, Avtur 48 hari, Pertamax 22 hari. Insya Allah ini kondisi aman yang sudah memperhitungkan lonjakan kenaikan kebutuhan lebaran tahun ini," jelas Wamen Arcandra dalam konferensi pers usai meninjau sarana dan fasilitas di TBBM Plumpang.

Sementara untuk LPG, ketahanan stok mencapai 17 hari dan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama libur Lebaran. "Untuk LPG, kita sudah melihat kebutuhannya secara matang dan berdasarkan tahun sebelumnya, insya Allah (stok) 17 hari ini cukup untuk memenuhi kebutuhan selama Lebaran ini," katanya.

Wamen Arcandra melanjutkan, sektor ESDM telah melakukan berbagai persiapan untuk mengamankan penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, listrik dan kebencanaan geologi selama libur Hari Raya Idul Fitri 2019. Tim Posko Nasional Sektor ESDM bertugas mulai H-15 hingga H+15.

"Lebaran tahun ini insya Allah kita tetap waspada terhadap kemungkinan-kemungkinan resiko terjadinya kekurangan atau kelangkaan BBM dan LPG, serta resiko yang berkaitan dengan bencana kegeologian. Semuanya insya Allah kita siapkan dengan sebaik-baiknya. Semoga apa yang kita rencanakan sesuai dengan apa yang kita butuhkan," tambahnya.

Khusus Terminal BBM Plumpang, rata-rata harian penyaluran untuk konsumen SPBU pada saat hari normal mencapai 15.361 kilo liter (KL) dan pada masa mudik kali ini (H-7 dan H+7) hanya mencapai 13.572 KL dengan puncak penyaluran (H-6) diperkirakan mencapai 20.378 KL (penambahan dari peralihan TBBM Cikampek dampak kebijakan one way).

wrs08886-(medium).jpg

Terminal BBM Plumpang, dengan kapasitas total tangki 322.255 KL. TBBM ini melayani sekitar 791 SPBU, memiliki 24 tangki penimbunan dengan rincian 7 tangki untuk jenis Premium (kapasitas total 117.385 KL), 5 tangki untuk jenis Solar (kapasitas total 68.641 KL), 7 tangki untuk jenis Pertamax (kapasitas 93.078 KL), 2 tangki untuk jenis Pertamax Turbo (kapasitas 11.106 KL), 1 tangki Pertamina Dex (kapasitas 9.461 KL) dan 2 tangki untuk jenis FAME (kapasitas 21.563 KL).

TBBM Plumpang dinilai sebagai terminal BBM terpenting di Indonesia karena menyuplai sekitar 20% kebutuhan BBM harian di Indonesia, atau sekitar 25% dari total kebutuhan SPBU Pertamina.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran Retail PT Pertamina (Persero) Mas'ud Khamide mengungkapkan, Pertamina telah mengantisipasi lonjakan harga dengan mengidentifikasi lokasi-lokasi konsumsi BBM dan LPG di tujuan mudik. Diketahui, BBM terkonsentrasi di jalan tol, sedangkan LPG terkonsentrasi di kota-kota tujuan wisata.

"Kita aktifkan ada 34 ribu pangkalan LPG yang kita kategorikan sebagai pangkalan satgas. Pangkalan ini setiap saat akan bergerak jika ada info indikasi kelangkaan. Kepada masyarakat cukup call 135, nanti dari Tim 135 akan menyuplai ke pangkalan terdekat atau Satgas terdekat," ujar Mas'ud.

wrs08962-(medium).jpg

Upaya lainnya yang dilakukan untuk mengamankan pasokan BBM, antara lain monitoring stok BBM di seluruh Terminal BBM melalui sistem komputerisasi SIMSND (Sistem Informasi Manajemen Supply & Distribution), menambah armada mobil tangki dan waktu operasional TBBM jika diperlukan, penambahan dan atau Switching Sarfas serta menyiapkan kantong BBM yaitu mobil tangki (isi BBM) stand by di SPBU yang berada di jalur rawan kemacetan total yang berfungsi sebagai back up penyaluran.

Selain itu, menyiapkan jalur contra flow untuk mengantisipasi stagnasi mobilitas mobil tangki Pertamina akibat kemacetan lalu lintas, fleksibilitas suplai, penjualan Pertamax dalam kemasan. Menyediakan produk BBK dalam kemasan yaitu Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamina Dex dalam kemasan di SPBU yang selama ini belum menjual BBK.

Upaya lainnya adalah melakukan stock built-up di lembaga penyalur BBM, termasuk memastikan ketersediaan penebusan BBM dan/atau BBK dari lembaga penyalur, meningkatkan pelayanan di lembaga penyalur mulai dari safety, kehandalan dan kebersihan fasilitas, pelayanan maksimal sesuai standar Pasti Pas, serta pelayanan 24 Jam di lembaga penyalur pada jalur mudik. (TW)