Pemerintah Bagikan 100 Paket Konkit Untuk Petani Gresik

Wednesday, 15 December 2021 - Dibaca 347 kali

Jakarta, Pendistribusian paket Konversi BBM ke LPG untuk petani kembali dilaksanakan Pemerintah melalui Kementerian ESDM. Sebanyak 3.448 paket perdana didistribusikan pada tahun 2021 di 19 kabupaten/kota, di mana 100 paket diantaranya dibagikan untuk petani di Gresik, Jawa Timur.

Pembagian paket untuk petani di Gresik dilaksanakan Senin (13/12), di Balai Desa Munggugianti, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik. Hadir dalam kesempatan ini, Anggota Komisi VII DPR RI Dapil Kabupaten Gresik, Dyah Roro Esti Widya Putri, Subkoordinator Pengawasan Infrastruktur Migas Dirjen Migas, Erikson Simanjuntak, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Ir.Eko Aminoyo Putro, MMA, serta Sales Branch Manager Pertamina Patra Niaga wilayah Gresik, Arif Rohman.

Direktur Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Migas yang diwakili oleh Subkoordinator Pengawasan Infrastruktur Migas Dirjen Migas, Erikson Simanjuntak, menyampaikan bahwa Program Konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran dilaksanakan sejak tahun 2019 sejumlah 1.000 unit dan pada tahun 2020 telah didistribusikan sejumlah 10.000 unit. "Pada Tahun 2021, Kabupaten Gresik mendapatkan 100 paket perdana dari 3.448 paket yang akan didistribusikan di 19 kabupaten/kota. Sedangkan pada tahun 2022, rencananya akan didistribusikan sejumlah 30.000 paket," jelas Erikson.

Kegiatan konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran ini merupakan program kemitraan antara Kementerian ESDM dengan Komisi VII DPR RI. Anggaran kegiatan ini semula dialihkan untuk penanganan Covid 19, namun oleh Komisi VII DPR RI dimunculkan kembali sehingga dilakukan refocusing anggaran pada Kementerian ESDM karena program ini menyentuh langsung kepada masyarakat petani.

Program Konversi BBM ke BBG untuk Petani Sasaran memiliki makna kemudahan akses energi di mana petani diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Selain itu, kegiatan ini juga berdampak pula pada perekonomian petani yaitu dapat mengurangi biaya operasional bagi petani sampai dengan sekitar 50% dibandingkan dengan penggunaan BBM.

"Paket Perdana ini diberikan secara gratis oleh Pemerintah kepada para petani dan kami harapkan petani memanfaatkan dan merawat dengan baik dan jangan diperjualbelikan karena ini merupakan bantuan Pemerintah," katanya.

Sementara itu, di lokasi terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani, mengatakan bahwa Pertamina akan memenuhi kebutuhan stok LPG 3 kg kepada para petani yang diberikan paket konversi tersebut. Pada tahun 2021 ini ditargetkan sebanyak 3.546 paket konversi tersalurkan di Jawa Timur.

"Sebagai BUMN yang ditunjuk untuk menyediakan LPG 3 kg bersubsidi, Pertamina melalui Sub Holding Commercial & Trading yaitu Pertamina Patra Niaga tentunya akan memenuhi kebutuhan stok LPG tersebut. Terlebih, LPG 3 kg merupakan produk bersubsidi dan para petani merupakan salah satu objek pemberian subsidi oleh Pemerintah," ungkap Deden.

Terkait ketersediaan LPG sebagai bahan bakar utama, Deden menambahkan, bahwa saat ini Pertamina Patra Niaga juga terus memperluas jangkauan program One Village One Outlet (OVOO) yakni pemerataan pangkalan LPG 3 Kg yang menyasar tersedianya satu pangkalan di setiap desa atau kelurahan. (TW)