Pengembangan Masela Disepakati, Nilai Investasi US$ 20 Miliar

Tuesday, 28 May 2019 - Dibaca 975 kali

Jakarta, Pemerintah dan Inpex Corporation menyepakati nilai pengembangan Blok Masela mencapai US$ 20 miliar. Selain itu, skema bagi hasil mencapai win-win solution di mana Pemerintah mendapat bagian sekurang-kurangnya 50%.

Kesepakatan ini diperoleh dalam pertemuan lanjutan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan dengan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda di Tokyo, Senin (27/5). Sebelumnya keduanya telah bertemu pada 16 Mei 2019 di Tokyo.

Kesepakatan final bersejarah tersebut, ditandai dengan penandatanganan Minute of Meeting oleh Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan CEO Inpex Corporation Takayuki Ueda, disaksikan Menteri ESDM Ignasius Jonan.

"Akhirnya INPEX dan SKK Migas sepakat atas pokok-pokok pengembangan blok Masela sore ini di Tokyo. Pembahasan telah berlangsung sejak 18 tahun yang lalu lho. Nilai investasi antara US$ 18-20 miliar dengan pembagian yang fair bagi Negara RI dan kontraktor. Saya sampai terharu," ungkap Menteri ESDM usai acara tersebut, sebagaimana dikutip dalam siaran pers Kementerian ESDM.

Adapun penandatanganan perjanjian antara Pemerintah Indonesia dan Inpex Corporation, Menteri Ignasius Jonan menjelaskan, direncanakan dilaksanakan pada pertemuan negara-negara G20 di Jepang dalam waktu dekat.

Dengan demikian maka pembahasan tentang Blok Masela yang sudah berlangsung lebih 20 tahun telah menemukan titik akhir. Pengembangan Masela akan memberi dampak positif bagi peningkatan iklim investasi nasional serta pembangunan kawasan Timur Indonesia.

Blok Masela dikelola oleh Inpex sebagai operator dengan kepemilikan saham 65% dan Shell Upstream Overseas Services sebesar 35%. Blok Masela di sekitar Laut Aru, telah dieksplorasi sejak 1998. (TW)