Perdana Dibagi Konverter Kit, 125 Nelayan PPU Lebih Hemat Melaut

Thursday, 21 November 2019 - Dibaca 623 kali

Penajam Paser Utara, Untuk pertama kalinya nelayan kecil di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mendapat bantuan paket perdana konverter kit untuk nelayan kecil secara gratis. Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Mustafid Gunawan, membagikan 125 unit paket perdana konverter kit untuk nelayan kecil di Penajam Paser Utara disaksikan oleh Wakil Bupati Penajam Paser Utara Hamdam, Tenaga Ahli Komisi VII DPR RI, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Sales Area Manager Kalimantan Timur dan Utara PT. Pertamina (Persero) Mardian, Kamis (21/11).

Pembagian konverter kit BBM ke LPG untuk kapal perikanan bagi nelayan kecil merupakan salah satu upaya Pemerintah melakukan diversifikasi energi yaitu menyediakan alternatif energi yang dapat digunakan. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah akrab atau familiar di masyarakat serta kinerja mesin penggerak yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah.

"Program konkit ini sebenarnya ditujukan supaya biaya operasional nelayan lebih rendah sehingga pendapatan nelayan bisa membaik. Dengan konverter kit berbahan bakar LPG, nelayan bisa menghemat biaya operasional penggunaan LPG sampai dengan sekitar 30% dengan asumsi tanpa ada subsidi. Bila dengan subsidi yang berlaku sekarang ini baik untuk bensin maupun LPG, maka penghematan yang diperoleh bisa mencapai sekitar 50%," papar Mustafid.

Selain itu, perawatan konkit ini lebih mudah dan mesinnya lebih bersih karena menggunakan gas. "Jadi mohon dirawat baik-baik dan dimanfaatkan semaksimal mungkin," tambahnya.

Pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG terdiri atas beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung elpiji 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).

Wakil Bupati Penajam Paser Utara, menyampaikan terima kasih kepada kebijakan Pemerintah cq Kementerian ESDM yang memperhatikan nelayan kecil. Bantuan konkit nelayan membantu ekonomi nelayan. "Bantuan yang diberikan ini tidak boleh dipindahtangankan, disewakan atau diperjualbelikan. Malah harus dirawat dengan sebaik mungkin, mengingat bantuan ini demi kesejahteraan hidup para nelayan sasaran yang berada di Penajam Paser Utara," terangnya.

Hamdan juga meminta, BUMN seperti PT. Pertamina Persero dan badan usaha swasta lainnya dapat terlibat dalam penyediaan dan pendistribusian LPG ini, sehingga penggunaan LPG oleh para nelayan benar-benar dapat dirasakan manfaatnya secara berkesinambungan.

"Di tahun-tahun mendatang bantuan program konversi BBM ke BBG bagi para nelayan ini dapat dialokasikan kembali di Penajam Paser Utara, karena masih banyak lagi nelayan kecil kita yang belum tersentuh oleh program ini." tambah Hamdan.

Adapun kriteria nelayan yang mendapatkan paket konverter kit BBM ke BBG sesuai Perpres No.126 Tahun 2015 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga LPG untuk Kapal Perikanan bagi Nelayan Kecil antara lain nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT), berbahan bakar bensin atau solar dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).

Pada tahun 2016 hingga 2018 Kementerian ESDM melalui penugasan kepada PT. Pertamina (Persero) telah membagikan sejumlah 47.554 unit paket konverter kit di 73 kabupaten/kota. Sementara hingga Desember tahun ini, sesuai Keputusan Menteri ESDM Nomor 133 K/15/MEM/2019 akan dibagikan sejumlah 13.305 unit konverter kit untuk 38 kabupaten/kota yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

"Dengan semakin bertambahnya nelayan kecil yang menerima bantuan konkit ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan, melainkan juga mendorong roda pembangunan di sektor perikanan," tambah Mustafid.

Pada akhirnya, dengan pembagian paket perdana konverter kit BBM ke LPG ini diharapkan manfaat penggunaan LPG khususnya untuk kapal nelayan kecil sebagai bahan bakar yang murah, nyaman, ramah lingkungan dan aman dapat terwujud dengan baik. (KDB)