Presiden Joko Widodo Ajak Anak Bangsa Aktualisasikan Nilai Luhur Pancasila

Wednesday, 1 June 2022 - Dibaca 1383 kali

Jakarta, Presiden RI Joko Widodo memimpin upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di di Lapangan Pancasila Ende, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (1/6). Dalam kesempatan itu, Presiden mengajak seluruh anak-anak bangsa untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila.

"Dari Kota Ende, saya mengajak seluruh anak-anak bangsa di manapun berada untuk bersama-sama membumikan Pancasila dan mengaktualisasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," kata Presiden.

Di kota yang sangat bersejarah ini, katanya, Bung Karno sebagai Proklamator Kemerdekaan, Bapak Pendiri bangsa, merenungkan dan merumuskan Pancasila yang kemudian disahkan oleh PPKI sebagai dasar negara dan mewariskan Pancasila bagi bangsa dan negara.

Menurut Presiden, Pancasila bukan hanya telah mempersatukan kita semua, tetapi juga telah menjadi bintang penuntun ketika bangsa Indonesia menghadapi tantangan dan ujian-ujian. "Ini sudah dibuktikan berkali-kali dalam perjalanan sejarah bangsa bahwa bangsa dan negara kita bisa tetap berdiri kokoh menjadi negara yang kuat, karena kita semua sepakat untuk berlandaskan pada Pancasila," tambah Presiden.

Presiden juga mengingatkan seluruh elemen bangsa untuk betul-betul mengamalkan Pancasila dan memperjuangkan Pancasila yang diwujudkan dalam sistem kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan, serta diimplementasikan dalam tata kelola pemerintahan dan juga menjiwai interaksi antarsesama anak bangsa.

"Inilah tugas kita bersama, tugas seluruh komponen bangsa menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang bekerja, yang dirasakan kehadirannya, dirasakan manfaatnya oleh seluruh tumpah darah Indonesia," tegas Presiden.

Dia melanjutkan, saat ini menghadapi situasi dunia yang bergejolak, pandemi COVID-19 belum sepenuhnya berakhir dan diikuti oleh krisis energi dan pangan, serta ancaman kemiskinan ekstrem dan kelaparan, dan juga perang di Ukraina. Sebagai pemegang mandat Presidensi G20, Indonesia mengajak seluruh negara maju di dunia bergotong-royong, menciptakan umat manusia yang lebih baik, membangun sistem kesehatan global yang mampu menghadapi krisis di masa depan, dengan tata kelola dunia yang lebih sehat, lebih damai dan lebih berperikemanusiaan dan lebih berperikeadilan.

Di akhir amanatnya, Presiden mengajak seluruh pemimpin bangsa, terutama para pejabat pemerintahan, tokoh agama, tokoh masyarakat, para pendidik, para pemimpin partai politik, para pemimpin dan tokoh-tokoh ormas dan para pemimpin-pemimpin lainnya untuk menjadi teladan, menjadi contoh dalam aktualisasi nilai-nilai Pancasila, mengajak seluruh masyarakat untuk bergerak aktif memperkokoh nilai-nilai Pancasila dalam mewujudkan Indonesia Maju, mewujudkan cita-cita proklamasi kemerdekaan

Dalam upacara kali ini, Presiden mengenakan pakaian adat Ende bernama Ragi Lambu Luka Lesu, dengan kain motif perpaduan warna merah dan hitam, sedangkan Ibu Iriana mengenakan perpaduan kain motif berwarna coklat dan ungu tua.

Tampak hadir dalam upacara ini, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, serta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi. Selain itu, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat. (TW)