Program BBM Satu Harga Berlanjut Hingga 2024

Monday, 13 May 2019 - Dibaca 4511 kali

Manggarai Timur, Program BBM Satu Harga akan berlanjut hingga 2024 mendatang. Pemerintah daerah dipersilakan mengusulkan wilayah yang perlu dibangun lembaga penyalur BBM. Pemilihan wilayah yang akan dibangun lembaga penyalur BBM harus memenuhi kriteria yaitu daerah tersebut daerah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia.

"BBM Satu harga ini setelah 2019 bagaimana, terus nggak? Akan terus dibangun sampai 2024. Kalau mau seluruh kota lengkap, jumlahnya ada 500 (lembaga penyalur). Jadi tambah lagi 330 (lembaga penyalur) di kecamatan sampai tahun 2024," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan ketika meresmikan beroperasinya SPBU 55.865.14, lembaga penyalur BBM Satu Harga di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (10/5).

Berdasarkan usulan pemerintah daerah, nantinya instansi terkait akan melakukan pemetaan daerah-daerah yang perlu dibangun lembaga penyalur BBM Satu Harga.

Jonan menambahkan bahwa tidak ada kendala berarti dalam menjalan program ini. Dukungan pemerintah daerah menjadi kunci agar kesejahteraan masyarakat dapat terwujud, mengingat selama ini masyarakat di wilayah 3T membeli BBM dengan harga lebih mahal dibandingkan wilayah perkotaan.

"Tidak ada kendala (jalankan program BBM Satu Harga). Kita lakukan pemetaan, sepakat dengan pemerintah provinsi, kabupaten dan sebagainya, sudah kita bangun. Kendala paling utama yang saya minta kepada semua kepala daerah, terutama bupati atau walikota, izin prinsip atau izin lokasinya harus dikasih. Jangan sampai kita membangun untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik diperlambat," tegasnya.

Sedangkan terkait pengawasan program ini, Jonan berharap agar masyarakat turut berpartisipasi. Jika melihat penyalahgunaan pendistribusian BBM, masyarakat dapat melaporkannya ke pihak berwajib. "Tidak boleh BBM subsidi solar itu dijual ke industri, sama sekali tidak boleh. Kalau ada, harus diproses hukum. Pengawasan kita ada di BPH Migas, tapi kalau proses hukumnya ada di kepolisian," tandasnya.

SPBU Poco Ranaka

SPBU 55.865.14 di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), merupakan lembaga penyalur BBM Satu Harga ke 132 yang diresmikan Pemerintah.

Untuk Provinsi NTT sendiri, ini merupakan penyalur BBM Satu Harga ke-8 yang telah dibangun Pemerintah. Sebelumnya, 2 penyalur telah dibangun tahun 2017 dan 5 penyalur di tahun 2018.

Selanjutnya, Pemerintah juga akan membangun lagi 8 penyalur BBM Satu Harga di NTT yang tersebar di Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao; Kecamatan Kodi Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya; Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende; Kecamatan Omesuri, Kabupaten Lembata; Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata; Kecamatan Alor Timur Laut, Kabupaten Alor; Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat; dan Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai.

Dengan beroperasinya lembaga penyalur BBM Satu Harga di wilayah ini, diharapkan perekonomian masyarakat meningkat seiring turunnya harga sembako. "Mengingat sebelumnya masyarakat di wilayah Poco Ranaka harus membeli BBM dengan harga hingga Rp 15.000 per liter," ungkap Jonan.

Adanya SPBU BBM Satu Harga di Poco Ranaka disambut gembira masyarakat karena tidak perlu lagi mengandalkan SPBU terdekat dari lingkungan mereka yaitu SPBU di Ruteng yang berjarak 15 KM dari Poco Ranaka.

Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam peresmian itu menambahkan, BBM Satu Harga merupakan program yang ditugaskan Pertamina sejak 2017. Secara bertahap, Pertamina diharapkan dapat menyelesaikan 160 titik BBM Satu Harga hingga akhir 2019. Saat ini, ke-127 BBM Satu Harga yang telah tersedia tersebar di Sumatera 26 titik, Kalimantan 28 titik, Jawa & Bali 4 titik, Sulawesi 14 titik, Maluku 11 titik, Nusa Tenggara 15 titik dan Papua 29 titik.

Khusus SPBU Poco Ranaka, SPBU tersebut menjual bahan bakar jenis Premium dan BioSolar, dengan kapasitas masing-masing 20 KL. Suplai BBM untuk SPBU ini berasal dari TBBM Reo dengan menggunakan mobil tangki dengan jarak tempuh 78 Km atau setara 4 jam perjalanan. Jalur yang ditempuh pun cukup menantang dengan medan yang berliku dan menanjak.

Sepanjang 2017 hingga 2019, Pemerintah akan membangun 170 lembaga panyalur BBM Satu Harga. Pada Tahun 2017 telah terbangun 57 Penyalur, dengan rincian 54 Penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 3 Penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk. Sementara, pada tahun 2018 telah dibangun 74 lembaga penyalur, dengan rincian 68 penyalur oleh PT. Pertamina (Persero) dan 6 penyalur oleh PT. AKR Corporindo, Tbk.

Untuk tahun 2019 ini, akan dibangun 39 Lembaga Penyalur BBM Satu Harga, dimana 38 Lembaga Penyalur oleh PT Pertamina (Persero) dan 1 Lembaga Penyalur oleh PT AKR Corporindo Tbk. (TW)