Program Konversi BBM ke BBG: Giliran 79 Nelayan Lumajang Peroleh Paket Konkit LPG

Wednesday, 20 November 2019 - Dibaca 521 kali

Lumajang, Sekitar 30 nelayan memenuhi ruang Kantor Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang, Rabu (20/11) pagi. Mereka merupakan warga Kecamatan Bulurejo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, yang secara simbolis akan menerima paket perdana Program Konversi BBM ke Bahan Bakar Gas Untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran Tahun 2019.
Sebanyak 79 paket perdana dibagikan secara gratis oleh Pemerintah untuk nelayan Lumajang tahun 2019. Ini merupakan kali pertama mereka kebagian program yang manfaatnya dapat langsung dirasakan tersebut. Pembagian paket secara simbolis dilakukan oleh Sekretaris Ditjen Migas Iwan Prasetya Adhi, Bupati Lumajang Thoriqul Haq, perwakilan Komisi VII DPR serta PT Pertamina (Persero). Hadir pula dalam acara ini, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lumajang Agus Widarta dan pejabat terkait lainnya.
Program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. Pemilihan LPG sebagai energi alternatif yang dapat digunakan oleh nelayan karena sudah dikenal masyarakat, kinerja mesin penggerak atau mesin pompa air yang menggunakan LPG relatif sama untuk motor berdaya rendah serta ramah lingkungan.
"Program ini bertujuan mengurangi penggunaan BBM, menjaga daya beli masyarakat terhadap bahan bakar gas dan mengurangi biaya melaut yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," papar Sesditjen Migas Iwan Prasetya Adhi dalam sambutannya.

"Konversi BBM ke LPG menjadi bentuk perlindungan lingkungan untuk generasi anak-cucu kita yang akan datang. Konversi BBM ke LPG menjadi bentuk investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa," ungkap Iwan.
Mensukseskan program konversi BBM ke LPG bukan hanya menjadi tugas Pemerintah saja. Konversi ini membutuhkan partisipasi dan kerja sama semua pihak. Semua pihak harus terlibat dalam penyediaan alokasi gas bumi, ketersediaan dan pengoperasian infrastruktur untuk penyediaan dan pendistribusian LPG, serta jaminan ketersediaan LPG bagi para nelayan.
Penghematan yang diperoleh nelayan yang melaut dengan menggunakan konkit berbahan bakar LPG dapat mencapai 50%. Oleh karena itu, nelayan diminta menjaga dan memanfaatkan dengan baik bantuan ini. "Selama ini biaya bahan bakar menjadi posisi teratas biaya operasional untuk melaut. Dengan LPG (biaya) lebih murah, jadi bisa melaut lebih lama dan lebih jauh sehingga hasil lebih banyak," tambahnya.
Untuk pemeliharaan mesin kapal, Pemerintah melibatkan badan usaha. Nelayan diminta pro aktif untuk menghubungi badan usaha tersebut, apabila terjadi gangguan pada mesinnya.
Bupati Lumajang Thoriqul Haq dalam kesempatan itu, menyampaikan kegembiraannya atas pembagian paket perdana konkit LPG untuk nelayan ini. Dia mengharapkan agar bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup.
Program konversi BBM ke BBG untuk kapal penangkap ikan bagi nelayan, memiliki makna bagi kemudahan akses energi di mana nelayan diberikan pilihan terhadap energi yang akan digunakan. Manfaat dari LPG seperti emisi gas buang yang rendah akan membuat penurunan tingkat pencemaran lingkungan secara signifikan.

"Alhamdulillah, bantuan yang diberikan kepada masyarakat merupakan stimulan supaya para nelayan yang ada di Kabupaten Lumajang ini mendapatkan akses yang lebih mudah terhadap program-program Pemerintah. Program Konversi BBM ke BBG adalah program nyata yang bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama teman-teman nelayan. Dengan konversi ini, nelayan yang sebelumnya pakai BBM, setelah menggunakan LPG tentu tidak memerlukan biaya yang besar ketika akan melaut," ungkap Thoriqul.
Paket perdana konkit BBM ke Bahan Bakar Gas untuk Kapal Penangkap Ikan bagi Nelayan Sasaran terdiri atas beberapa komponen yaitu mesin penggerak, konverter kit, as panjang, baling-baling, 2 buah tabung LPG 3 kg, as panjang dan baling-baling, serta aksesoris pendukung lainnya (reducer, regulator, mixer, dll).
Kriteria nelayan yang menerima bantuan adalah nelayan yang memiliki kapal ukuran di bawah 5 Gross Tonnage (GT) dan memiliki daya mesin di bawah 13 Horse Power (HP).
Pembagian paket konkit untuk nelayan sasaran telah dilaksanakan Pemerintah sejak 2016. Hingga tahun 2018, Pemerintah telah mendistribusikan 47.554 unit paket konkit di 73 kabupaten/kota dan pada tahun 2019 ini akan dilaksanakan pembagian sebanyak 13.305 unit paket di 38 kabupaten/kota. Selanjutnya pada tahun 2020, direncanakan akan dibagikan 40.000 unit paket di 26 provinsi. (TW)