Terbanyak Tahun Ini, 2.000 Nelayan Cilacap Beralih Menggunakan Gas Untuk Melaut

Thursday, 22 October 2020 - Dibaca 509 kali

Jakarta, Upaya Pemerintah meningkatkan kesejahteraan nelayan terus berlanjut. Sebanyak 2.000 nelayan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menerima bantuan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berupa paket perdana Program Konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) Untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020.

Jumlah nelayan penerima paket konversi di Kabupaten Cilacap merupakan terbanyak tahun ini, dibandingkan daerah lainnya. Tahun 2020, Pemerintah membagikan 25.000 paket perdana konversi di 42 kabupaten/kota.

"Semoga paket yang diberikan ini bermanfaat, terutama menghemat bahan bakar untuk melaut," kata Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Alimuddin Baso pada acara Pendistribusian Paket Konversi BBM ke BBG Untuk Nelayan Sasaran Tahun 2020 di TPI Desa Kaliwungu, Kecamatan Kedungreja, Kabupaten Cilacap, Rabu (21/10).

Ali menghimbau agar nelayan memelihara bantuan yang diberikan ini untuk meningkatkan perekonomian keluarga. "Saya mohon dengan sangat, bantuan ini jangan dijual. Paket yang diberikan ini modal dan bantuan dari negara. Pemberian yang berasal dari uang rakyat, harus dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kehidupan kita sehari-hari," tegasnya.

Paket konversi yang dibagikan terdiri atas mesin penggerak, konventer kit, as panjang, baling-baling, dua buah tabung elpiji 3 kilogram serta aksesoris pendukung.

Senada dengan Ali, Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto mengajak para nelayan Cilacap beralih menggunakan bahan bakar gas berupa LPG 3 kg karena lebih efisien dibandingkan menggunakan BBM.
Penghematan menggunakan LPG 3 kg mencapai 40%.

"Konverter ini yang semula nelayan menggunakan BBM dan diganti menjadi gas. Pertimbangannya, gas lebih efisien kurang lebih 40 persen dari BBM. Satu tabung LPG 3 kg ini ekuivalen dengan 5 liter BBM," ujar Sugeng.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan, dunia saat ini sudah memasuki renewable energy dan clean energy. Sementara gas adalah energi transisi yang potensinya di Indonesia masih sangat besar, dibanding BBM yang sudah turun.

Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang diberikan Pemerintah ini. "Saya merasa bahagia, gembira dan terima kasih dengan adanya bantuan ini. Selain nelayan, petani Kabupaten Cilacap juga akan terima paket konversi," ungkap Tatto.

Sebagai BUMN yang menjalankan penugasan dalam pendistribusian LPG bersubsidi, PT Pertamina mendukung Program Konversi BBM ke BBG Untuk Nelayan Sasaran dan memastikan agar ketersediaan stoknya terjamin. Bahkan, program ini sangat baik karena dapat mengoptimalkan penyaluran LPG bersubsidi.

"Dengan demikian, semakin memudahkan kami untuk menyalurkan LPG 3 kg yang merupakan produk subsidi untuk masyarakat prasejahtera, dalam hal ini nelayan kecil yang harus dibantu, yang hari-harinya melaut untuk mencari ikan," ungkap Pejabat sementara (Pjs.) Unit Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR IV, Marthia Mulia Asri.

Tahun 2020 ini merupakan tahun ke-5 pelaksanaan kegiatan pendistribusian paket konversi untuk nelayan oleh Ditjen Migas Kementerian ESDM. Hingga tahun 2019, telah dibagikan 60.859 paket perdana.

Kriteria penerima paket perdana konverter kit untuk nelayan adalah nelayan pemilik kapal kurang dari 5 GT, kapal berbahan bakar bensin, memiliki daya mesin 13 HP, alat tangkap yang digunakan ramah lingkungan, belum pernah menerima bantuan sejenis dan memiliki Kartu KuSUKA.

Kebijakan untuk menggantikan BBM ke BBG bagi nelayan dan petani, tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Penetapan Harga Liquefied Petroleum Gas untuk Kapal Penangkap Ikan Bagi Nelayan Sasaran dan Mesin Pompa Air Bagi Petani Sasaran. (TW)