Wujudkan Kemandirian Energi, Wapres Minta Produksi Migas Ditingkatkan

Wednesday, 27 July 2022 - Dibaca 267 kali

Jakarta, Minyak dan gas bumi sudah sejak lama memainkan strategis dalam pembangunan dan pertumbuhan perekonomian Indonesia. Saat ini, Indonesia memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk mengembalikan kemandirian sektor energi. Oleh karena itu, peningkatan produksi migas harus terus diupayakan agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga.

"Peningkatan produksi migas harus terus diupayakan bersama, agar kontribusi migas terhadap perekonomian nasional tetap terjaga, tentunya dengan mengedepankan keseimbangan antara ekonomi dan ekologi. Terlebih saat ini kita menghadapi kondisi pasokan energi dunia yang tidak normal, krisis iklim, perang, maupun ancaman stagflasi yang dikhawatirkan menghambat upaya pemulihan ekonomi global," kata Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin ketika meresmikan Pembukaan Forum Kapasitas Nasional II Tahun 2022, di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (27/07).

Wapres mendukung upaya Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk mewujudkan target lifting minyak 1 juta barel per hari dan gas 12 juta standar kaki kubik pada tahun 2030. "Target ini merupakan suatu ikhtiar mulia untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri, sekaligus mengurangi current account defisit (CAD) pada sektor migas," katanya.

Lebih lanjut Wapres menyatakan, realisasi investasi sektor hulu migas tahun ini belum optimal. Hingga semester I 2022 realisasi investasi sektor hulu migas baru mencapai US$4,8 miliar atau 36% dari target investasi tahun ini sebesar US$13,2 miliar.

Untuk mendorong peningkatan investasi hulu migas tersebut, Wapres meminta agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersinergi dengan Kementerian Investasi menyiapkan langkah-langkah strategis untuk menarik investor.

"Saya minta agar Menteri ESDM dan juga Menteri Investasi merumuskan langkah-langkah yang dapat memberikan daya tarik fiskal bagi investor. Harga minyak dunia sudah menyentuh US$117 per barel dan harga gas US$90 per MMBTU, sehingga saat ini merupakan momentum terbaik untuk menarik investasi asing di hulu migas. Apabila ada perizinan yang menghambat, agar dipangkas," tegasnya.

Peningkatan investasi dan kegiatan hulu migas penting agar aktivitas perekonomian di sektor migas dan berbagai sektor lain dapat kembali berjalan dengan normal.

Dalam kesempatan tersebut, Wapres juga meminta semua pihak untuk bersinergi dalam peningkatan produksi dalam negeri melalui berbagai dukungan seperti pendanaan, peningkatan kapasitas teknologi dan kualitas tenaga kerja, percepatan proses sertifikasi, maupun berbagai aturan yang mendukung peningkatan produksi dalam negeri.

Beberapa program yang sudah dijalankan dalam industri hulu migas termasuk business match making antara penyedia barang dan jasa, KKKS dan UMKM harus terus dilakukan untuk memberikan kontribusi yang maksimal terhadap pemanfaatan produk dalam negeri sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap produk luar negeri.

"Saya minta seluruh pemangku kepentingan sektor migas dan industri pendukungnya untuk terus berpartisipasi aktif. Saya berharap upaya kita untuk terus meningkatkan kapasitas nasional, melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, peran industri, maupun pemanfaatan produk dalam negeri, pada akhirnya akan memperkuat peran Indonesia pada industri hulu migas, sekaligus berkontribusi pada pemulihan ekonomi nasional maupun global," tutup Wapres.

Hadir dalam pembukaan Forum Kapasitas Nasional II Tahun 2022 ini adalah Menteri ESDM Arifin Tasrif, Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, Kontraktor Kontrak Kerja Sama, serta Badan Usaha Penunjang Migas.

Forum Kapasitas Nasional bertujuan sebagai wadah komunikasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha hulu migas dan perusahaan jasa pendukung baik perusahaan nasional maupun lokal sehingga forum komunikasi untuk menciptakan dan atau meningkatkan multiplier effect dari aktifitas yang tercipta dalam forum ini.

"Kami memfasilitasi kerja sama di antara pelaku usaha untuk terlibat lebih jauh dalam aktivitas industri hulu migas nasional. Kerja sama ini tentunya akan memperkuat kapasitas nasional, untuk mengejar target produksi 2030, menuju produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari di tahun 2030," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam kesempatan tersebut. (TW)