Bencana Geologi Dapat Dicegah Jika Masyarakat Memperhatikan Peta Kawasan Rawan Bencana

Wednesday, 5 July 2017 - Dibaca 4502 kali

BANDUNG - Sebelum terjadinya letusan Kawah Sileri setinggi 150 m yang telah menyebabkan 12 orang wisatawan yang berada disekitar kawah mengalami luka ringan, Badan Geologi telah menyampaikan peringatan tentang semua gunung api. Menurut catatan Badan Geologi, sejarah letusan Kawah Sileri telah di mulai tahun 1994 yang menyebabkan 114 korban meninggal akibat letusan freatiknya kemudian tahun 1984, 1986, 2003, 2009 dan 2017 yang telah terjadi 2 kali yaitu pada April dan Mei.

"Sejarah Kawah Sileri di mulai tahun 1944 yang menyebabkan 114 korban meninggal dunia dan tahun ini telah terjadi 2 kali pada April dan Mei," terang Kepala Badan Geologi, Ego Syahrial saat konferensi pers, Selasa (04/07) di Auditorium Geologi Bandung.

Menurut Badan Geologi, jatuhnya korban jiwa akibat letusan gunung api dapat dicegah apabila masyarakat mau memperhatikan peringatan dini dan mengetahui peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) di setiap wilayah yang memiliki potensi kebencanaan geologi. Mengenai peta KRB daerah Dieng sebenarnya telah diterbitkan oleh Badan Geologi empat tahun yang lalu dan sudah disebarluaskan. Peta ini hendaknya dimanfaatkan oleh Pemerintah Daerah sebagai rekomendasi yang betul-betul harus diperhatikan dalam membuat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Jatuhnya korban jiwa akibat letusan gunung api dapat dicegah jika masyarakat mau memperhatikan dan mengetahui Peta Kawasan Rawan Bencana. Peta ini juga mestinya dijadikan rekomendasi Pemda (Pemerintah Daerah) membuat rencana tata ruang," tambah Ego.

Dalam sambutannya Kepala Badan Geologi mengatakan bahwa semua gunung api memiliki batas aman untuk didekati pada kondisi tertentu mengharapkan peran media dalam menyadarkan masyarakat mengenai bahaya geologi karena ada sebanyak 4,5 juta orang di Indonesia yang tinggal di daerah gunung api yang bisa terdampak langsung. Peta KRB dan Keadaan kawah sekarang dapat diakses secara realtime oleh masyarakat umum dengan menggunakan aplikasi MAGMA yang bisa di unduh melalui playstore.

"Ada 4,5 juta orang di Indonesia yang tinggal di daerah gunung yang memiliki potensi bahaya geologi, saya mengharapkan peran media menyadarkan masyarakat akan bahaya geologi. Semua informasi bencana geologi dapat diakses realtime melalui aplikasi MAGMA," tutup Ego. (RD)