Data Survey Diperlukan Untuk Mengurangi Resiko Eksplorasi

Sunday, 9 April 2017 - Dibaca 3587 kali

MALUKU - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bekerjasama dengan PT Elnusa Tbk (ELNUSA) telah memulai pelaksanaan Akuisisi Survey Seismic 2D di Selaru Maluku. Kepala Badan Geologi, Ego Syarial berharap dengan kegiatan survey ini akan dapat informasi di daerah Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, gambaran potensi migas dan kondisi geologi regional sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko eksplorasi.

Melalui kegiatan pengambilan dan pengumpulan serta pengolahan data seismik 2D di Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku sepanjang 1600 Km diharapkan dapat memberikan informasi baru dan akurat sehingga informasi yang disampaikan kepada para calon investor tentang daerah tersebut dapat memberikan deskripsi potensi migas yang sesungguhnya. Dengan demikian proses pembukaan Wilayah Kerja baru perminyakan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan serta tetap menghasilkan Wilayah Kerja yang menarik minat investor.

"Kegiatan survey ini mendukung dan mempercepat rencana pembukaan Wilayah Kerja migas baru yang bernilai jual tinggi karena didukung oleh ketersediaan data," jelas Ego.

Pekerjaan seismic ini memerlukan waktu pelaksanaan kurang lebih 4 (empat) bulan kedepan yang meliputi pekerjaan pengambilan dan pengumpulan serta pengolahan data seismik 2D di Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku sepanjang 1600 line km. Daerah tersebut termasuk dalam lembar Peta Lingkungan Laut Nasional (LLN) no. 41 (1992). Lintasan pengambilan data sebanyak 11 (sebelas) lintasan.

Adapun hasil dari kegiatan akuisisi seismik ini nantinya diharapkan dapat membantu program Pemerintah dalam rangka meningkatkan penemuan wilayah berpotensi mengandung minyak dan gas bumi serta mendorong peningkatan investasi pada sub sektor migas. Selain itu juga diharapkan dapat memperoleh informasi geosains di daerah Selaru, Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Provinsi Maluku, serta gambaran potensi migas dan kondisi geologi regional sehingga diharapkan dapat mengurangi resiko eksplorasi.

"Hasil dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan data dengan akurasi yang baik pada cekungan-cekungan di Kawasan Timur Indonesia sehingga dapat mendukung dan mempercepat rencana pembukaan Wilayah Kerja baru yang bernilai jual tinggi dan mampu meningkatkan jumlah cadangan minyak dan gas bumi nasional di masa yang akan datang," pungkas Ego.(SF)