Longsor Susulan, Badan Geologi Kembali Kirim Tim Ke Ponorogo

Sunday, 9 April 2017 - Dibaca 2511 kali

BANDUNG - Gerakan tanah berupa tanah longsor kembali terjadi lokasi yang terkena bencana tanah longsor pada tanggal 1 April 2017 yakni di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo Jawa Timur. Longsoran susulan terjadi hari ini, Minggu, (9/4), pukul 11: 47 WIB. Kepala Badan Geologi, Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral, menyatakan, malam ini, Badan Geologi kembali memberangkatkan Tim Tanggap Darurat (TTD) ke lokasi bencana untuk melakukan identifikasi dan pemetaan.

"Iya betul, malam ini Tim Tanggap Darurat Badan Geologi kembali diberangkatkan ke lokasi bencana gerakan tanah longsor susulan di Ponorogo. Tim terdiri dari 4 (empat) orang yaitu, Herry Purnomo, Anas Lutfi, Nana Rukmana dab Yohandi Kristiawan,"ujar Ego.

Seperti sebelumnya, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi akan langsung menuju lokasi bencana untuk melakukan pemeriksaan, penelitian dan pemetaan untuk memberikan rekomendasi penanganan pasca bencana, jelas Ego.

Tim Tanggap Darurat Badan Geologi pada bencana bencana longsoran sebelumnya (1 April 2017) telah mengeluarkan rekomendasi baik jangka pendek maupun jangka panjang yang menjadi panduan penanganan mitigasi bencana bagi instansi-instansi terkait.

Tim memperkirakan Faktor Penyebab Terjadinya Gerakan Tanah yakni, sifat fisik tanah pelapukan (lempung pasiran) yang tebal (lebih 5 m), gembur, bersifat lepas dan sarang serta batuan vulkanik yang kurang padu (tidak kompak), selain itu adanya retakan-retakan pada tebing bagian atas beberapa minggu sebelum terjadi longsoran sehingga air hujan cepat masuk kedalam tanah menyebabkan tanah menjadi jenuh sehingga bobot masa dan tekanan air pori tanah meningkat serta daya ikatnya menurun.

"Curah hujan yang tinggi, kemiringan lereng yang curam ( > 400 ) serta adanya perubahan fungsi lahan dari hutan pinus menjadi ladang/tegalan, banyak tanaman jahe, kurangnya tanaman keras berakar kuat dan dalam yang dapat berfungsi menahan lereng juga menjadi pemicu terjadinya gerakan tanah longsor," ujar Ego.(SF)