TANTANGAN SURVEI HIDROKARBON DI PAPUA

Friday, 30 November 2018 - Dibaca 5640 kali

Peningkatan sumberdaya energi adalah salah satu prioritas pembangunan nasional. Daerah Papua merupakan target utama survei hidrokarbon yang dilakukan Badan Geologi dikarenakan potensi hidrokarbon diperkirakan sangat besar di cekungan sedimen di Papua. Saat ini yang telah terbukti dan berproduksi adalah Cekungan Bintuni di Papua Barat.

Badan Geologi dari tahun 2012 telah melakukan survei hidrokarbon di daerah Papua, mulai dari Cekungan Bintuni di Papua Barat hingga Cekungan Arafura di Papua. Pada tahun 2017, salah satu tim survei di Daerah Papua adalah Tim Wamena. Lokasi survei yang dilakukan Tim Wamena adalah Daerah Wamena dan sekitarnya serta Daerah Wagete dan sekitarnya. Adapun yang dilakukan Tim Survei Wamena adalah melakukan penelitian geologi kaitannya dengan sistem petroleum yang ada di Daerah Wamena dan sekitarnya.

Banyak sekali tantangan non teknis yang dihadapi tim-tim survei di Daerah Papua. Mulai dari biaya operasional (transportasi, akomodasi, konsumsi dan upah tenaga lokal) yang sangat tinggi yaitu hampir 3x lipat dibandingkan daerah lain di luar Daerah Papua, sosial budaya masyarakat setempat, infastruktur yang terbatas serta faktor keamanan yang kurang stabil sehingga sangat mengganggu kegiatan survei yang dilakukan di Daerah Papua.

Tim Wamena melakukan survei di Daerah Wamena dengan lintasan ke arah Tolikara dan Yalimo. Infastruktur yang terbatas memaksa tim melakukan survei selain menggunakan mobil, juga berjalan kaki melintasi hutan dan sungai guna mendapatkan data-data geologi yang berguna untuk dapat menghasilkan suatu rekomendasi area migas baru di Daerah Wamena dan sekitarnya.

Tantangan terberat yang dihadapi hampir semua tim survei di Daerah Papua adalah masyarakat setempat. Dikarenakan pendidikan yang minim dan ketidaktahuan dari masyarakat tentang pentingnya survei yang dilakukan maka tim survei sering mengalami penolakan dan pengusiran dari masyarakat setempat.

Dengan berbagai tantangan dan hambatan yang dihadapi hampir semua tim survei yang bekerja di Daerah Papua, pada Tahun 2017 Badan Geologi dapat mengeluarkan Rekomendasi WK Migas di Daerah Papua. Salah satunya adalah di Daerah Wamena dan sekitarnya dengan perhitungan cadangan yaitu OOIP dari P50 un-risked = 263,75 MMBO dan risked = 37,11 MMBO (untuk kasus minyak) dan OGIP dari P50 un-risked = 395,63 BSCF dan risked = 55,67 BSCF (untuk kasus gas).

Penulis : Amir Hamzah (Pusat Survei Geologi - Badan Geologi)